Ragam
Provinsi Maluku Tertinggal dan Miskin

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Provinsi Maluku, Rabu (19/8) memasuki usia ke 75 tahun. Namun, usia yang semakin mapan, justeru berbalik dengan progres pembangunan dan pengentasan kemiskinan didaerah ini.
Pembangunan di bidang infrastruktur, misalnya, Maluku, masih tertinggal jauh dengan daerah lain. Begitu, juga dengan angka kemiskinan yang masih tinggi.“ Ketimpangan sangat terlihat terutama dalam penyediaan infrastruktur di daerah ini,”kata anggota DPRD Maluku Rofiq Afifudin, kepada wartawan, Selasa (18/8).
Dia menilai, belum ada pemerataan pembangunan didaerah ini. Dikatakan, sejumlah kabupaten membutuhkan akses jalan, jembatan, infrastruktur perhubungan laut dan udara.”Ini agar membuka keterisolasian. Ini agar ada pemerataan,”harapnya.
Mestinya, harap politisi PPP itu, seluruh proyek infrastruktur dikelola dengan baik demi kepentingan dan kebutuhan masyarakat.”Jangan sampai proyek infrastruktur yang dibangun tidak dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat. Saya kira ada proyek seperti itu,”terangnya.
Dia kemudian mencontohkan, ada proyek yang dibangun multi years atau tahun jamak, sehingga proyek infsrastruktur itu tidak selesai dikerjakan.”Padahal, infrastruktur itu sangat dibutuhkan masyarakat. Tapi, bertahun-tahun proyek infrastruktur tidak selesai,”kesalnya.
Untuk itu, dia berharap, butuh koordinasi antara pemerintah pusat dan provinsi, agar proyek infrastruktur yang dibangun sesuai kebutuhan masyarakat.” Ini yang harus disinkronkan dengan kebutuhan daerah, sehingga koordinasi dengan pemimpin daerah sangatlah penting,” ujar Affifudin.
Terpisah, salah satu akademisi Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Billy Patria Latuheru, mengatakan persoalan pengentasan kemiskinan menjadi perhatian pemerintah provinsi.”Masih banyak warga Maluku, masih miskin,”sebut Latuheru kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Selasa (18/8).
Sesuai data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Maluku, medio September 2019 lalu, sebanyak 319,51 ribu jiwa (17,65 persen). Dibandingkan dengan bulan Maret 2019 jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan sebanyak 1,8 ribu jiwa.”Sedangkan dari sisi persentase tingkat kemiskinan di Maluku pada September 2019 mengalami penurunan sebesar 0,04 poin,”jelasnya
Karenanya, dia berharap, pemerimtah menggalakan progran pemberdayaan kepada masyarakat. Begitu juga dengan bantuan usaha kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM), terus digalakan agar dapat meningkatkan ekonomi warganya.”Pendampingan dari pemerintah juga harus lebih profesional agar bantuan atau program pemberdayaan yang diberikan dapat dioptimalkan oleh masyarakat untuk kesejahteraan mereka,”harapnya.(DM-01)
