Politik
PW IKA-PMII Maluku Resmi Dilantik Muqowam & Ini Pidato Gus Muhaimin


AMBON, DM.com, Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PW-PMII) Maluku, resmi dilantik
Ketua PB IKA-PMII Akhmad Muqowam.
Pelantikan dan raker PW IKA-PMII Maluku priode 2021-2026, hasil konfrensi PW IKA-PMII Maluku tahun 2021, berlangsung di lantai V Hotel Santikan, Rabu(3/8), turut hadir Sekda Maluku, Sadali Ie mewakili Gubernur Maluku, Majelis Pembina Nasional IKA PMII, Muhaimin Iskandar dan Wakil Ketua MPR RI Dr Jazilul Fawaid serta pengurus, alumni, kader PMII Maluku dan sejumlah tamu undangan lainya.
Dibawa sorotan tema”Meneguhkan Bangsa & Memperkokoh Kebhinekaan Sinergi Membangun Maluku” juga disertai pelantikan PC IKA-PMII Maluku Tengah (Malteng), Seram Bagian Timur (SBT) dan Seram Bagian Barat (SBB) oleh Ketum PW IKA-PMII Maluku, Mumin Refra.
Ketua PB IKA-PMII Akhmad Muqowam dalam arahannya memaparkan, sebutan IKA itu sudah diputuskan sejak Mukernas di Ciumbuleuit tahun 1975 lalu. “Jadi ini bukan kaleng-kaleng ini. Yang namanya IKA PMII itu bukan karena kebutuhan sekarang ini. Tahun 1975 kita sudah putuskan itu sebagai landasan lahirnya Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia,” tegasnya.
Ia pun berharap, semoga pelantikan ini tidak sekedar kata-kata yang diucapkan semata.”Tapi, semoga ini membawa semangat, spirit, ghiroh PW IKA-PMII Maluku untuk bisa melaksanakan apa yang menjadi amanat dari organisasi,”ucapnya.
Sementara itu kata, Majelis Pembina Nasional IKA PMII, Muhaimin Iskandar, PMII merupakan salah satu kekuatan dan “gelombang” besar penggerak perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.
”Bangsa ini sangat membutuhkan PMII maupun para lulusan PMII sebagai kekuatan yang mentransformasikan masyarakat dan negara. Kita bersyukur menjadi bagian dari gelombang menuju keadaan perubahan yang lebih baik dan menjadi bagian dari ombak besar kekuatan bangsa ini,” kata Muhaimin.
Ketua Umum DPP PKB ini mengatakan, seorang aktivis atau mantan aktivis PMII tanpa disadari seluruh langkah dan gerakannya membangun jejaring yang efektif dan produktif.
”Di PMII ini kekuatan individual nyambung dengan kekuatan kultural. Itu kekuatan yang sangat besar, sangat mewah. Intelektual, transformer, penggerak, aktivis yang mengelola umat. Politik hanya salah satu etape dari seluruh rangkaian. Jabatan bupati hanya terminal, tujuannya Gubernur,” ujarnya.
Wakil Ketua DPR RI ini menilai, kader PMII adalah orang-orang yang pernah mengalami atau mendapatkan perpaduan antara teori, gagasan, dasar-dasar, dogma dan doktrin yang diterapkan dalam laboratorium langsung di tengah masyarakat.
Menurut kandidat Presiden ini para kader PMII harus bersyukur karena mendapatkan warisan dan mandat historis yang mengalir deras hingga hari ini dalam satu wadah dan satu darah besar yakni aliran darah kekuatan NU.
“Ini patut kita syukuri karena NU memang lahir di luar jangkauan nalar, di luar kemampuan teoritik kita melihat NU. NU lahir sudah dipersiapkan dengan rancang bangun yang komprehensif, lahir langsung besar,” katanya.(DM-01)
