Pendidikan
Rektor Unpatti : Saatnya Kebijakan Universitas Mengarah ke Potensi Laut & Pulau
AMBON,DM.COM,-Secara geografis wilayah Maluku yang 92 persen terdiri atas laut dan lebih dari 1.400 pulau. Setidaknya, arah pembangunan dan pengembangan universitas harus berpijak pada potensi dan permasalahan kelautan serta sosial kepulauan.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Pattimura (Unpatti), Prof Dr Fredy Leiwakabessy, ketika Unpatti menggelar Lokakarya dan Focus Group Discussion (FGD) Rekonstruksi Pengembangan Pola Ilmiah Pokok (PIP) “Bina Mulia Kelautan,” yang berlangsung di Aula Rektorat Unpatti, Senin (13/10/2025).
Sebagaimana keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Selasa (14/10/2025) Lokakarya & FGD ini bertujuan untuk memperkuat arah strategis universitas dalam pengembangan tridharma perguruan tinggi berbasis karakteristik wilayah kepulauan Maluku.
Rektor menegaskan pentingnya pembaruan kebijakan akademik agar nilai-nilai Bina Mulia Kelautan dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum di setiap fakultas dan program studi
” Universitas Pattimura sejak tahun 1977 telah menetapkan fokus keilmuan pada bidang kelautan. Hari ini, kita kembali memikirkan secara strategis bagaimana Pola Ilmiah Pokok Bina Mulia Kelautan dapat disesuaikan dengan perkembangan kebijakan dan kebutuhan masyarakat kepulauan,”beber Rektor.
Rektor mengatakan, kegiatan rekonstruksi ini memiliki nilai strategis untuk memperkuat karakter ilmiah dan arah pengembangan universitas yang selaras dengan kondisi geografis Maluku sebagai wilayah kepulauan.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan bahwa Unpatti kini memiliki 113 program studi, dengan dua program terbaru yaitu Program Studi Oseanografi dan Program Studi Pembangunan Sosial. Kedua program ini dianggap relevan dengan kebutuhan wilayah dan akan menjadi kekuatan baru universitas dalam membangun sumber daya manusia di kawasan timur Indonesia.
“Program Oseanografi menjawab problematika kelautan, sementara Pembangunan Sosial fokus pada dinamika sosial masyarakat kepulauan. Dua program ini akan menjadi warna baru Unpatti,”tutur beliau.
Di akhir sambutan, Rektor mengajak seluruh peserta untuk fokus dan berkomitmen membangun Unpatti melalui hasil rekonstruksi Pola Ilmiah Pokok yang terarah dan aplikatif.
“Mari kita bekerja sungguh-sungguh agar hasil FGD ini melahirkan konsep yang berdampak bagi kemajuan Unpatti—menuju universitas unggul, bersinar, dan berkelas dunia,” tutupnya.
Dalam laporan panitia pelaksana yang disampaikan oleh Ketua Panitia, Prof. Dr. T. D. Pariela, M.A, dijelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang partisipasi publik dalam memberikan masukan terhadap upaya rekonstruksi Pola Ilmiah Pokok (PIP) “Bina Mulia Kelautan”, agar lebih adaptif terhadap perkembangan lingkungan strategis lokal, nasional, maupun global.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menghasilkan dokumen hasil rekonstruksi PIP “Bina Mulia Kelautan” yang relevan dengan kebutuhan pengembangan keilmuan dan tridharma perguruan tinggi di lingkungan Universitas Pattimura.
Diakhir laporannya, Prof. Pariela menjelaskan bahwa Pola Ilmiah Pokok “Bina Mulia Kelautan” telah menjadi arah pengembangan keilmuan Universitas Pattimura sejak tahun 1977, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Unpatti Nomor 20 Tahun 1977 tentang Pola Ilmiah Pokok Ilmu-Ilmu Kelautan, yang kemudian diperbarui melalui SK Rektor Nomor 16/SK/1988 tentang Bina Mulia Kelautan dan masih menjadi landasan utama hingga saat ini.
Kegiatan Lokakarya dan FGD tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai bidang keilmuan, antara lain Prof. Dr. Awad Moli, Prof. Ir. Raja Oloan Saut Gurning, Ir. Tri Ahmadi, Ph.D., dan Prof. Dr. James M. T. Taleta, M.Sc., M.Phil.. Mereka memberikan pandangan ilmiah dari dua rumpun keilmuan — sosial-humaniora dan sains-teknologi — yang akan dibahas lebih mendalam pada sesi FGD di hari kedua.
Peserta kegiatan berjumlah 490 orang, terdiri dari pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, dan pihak eksternal. Karena keterbatasan ruang, sebanyak 250 peserta hadir langsung, sementara 200 peserta lainnya mengikuti secara daring.(DM-04).