Politik
Ribut Ketua Komisi IV, Ini Motivasi Oknum DPRD Malteng Rebut Mitra “Basah”
AMBON, DM.COM,-Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah (Mateng) kerap “brutal” seperti preman di lembaga politik itu. Terakhir, sejumlah oknum wakil rakyat yang terhormat itu ribut soal suksesi Ketua Komisi IV DPRD Malteng, sehingga viral di media sosial.
Lantas, apa yang memotivasi mereka “bernafsu” merebut kursi Ketua Komisi yang bermitra dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan yang memiliki dana “Jumbo.” itu.”Ini karena Komisi yang bermitra dengan Dinas “Basah.” Makanya mereka ngotot pemimpin Komisi itu,”kata sumber DINAMIKAMALUKU. COM di DPRD Malteng, Kamis (18/8/2022).
Ini berawal dari DPRD Malteng melakukan roling alat Kelengkapan, setelah para wakil rakyat di bumi “Pamahanussa” bertugas 2,5 tahun. Jika roling Alat Kelengkapan Dewan (AKD) disejumlah Komisi dan AKD lainya berjalan mulus. Namun, roling pimpinan komisi IV justeru deadlock dan berakhir ricuh.
“Calon Ketua Komisi IV ketika itu awalnya, ada 4 calon ketua. Pimpinan dewan mengacu pada suara terbanyak sesuai tata tertib dewan dan regulasi lainya,”terangnya.
Itu berarti, kata dia, jika dilakukan voting, maka suara terbanyak berhasil merebut kursi Ketua Komisi IV.”Jadi memang suara terbanyak jadi rujukan. Komisi IV ada 4 calon. Sebelum pemilihan ada kesepakatan dilakukan voting untuk mencapai tercapai suara terbanyak. Sudah dilakukan voting. Waktu itu ditawarkan voting tertutup atau terbuka. Dari 9 anggota Komisi, 7 anggota diantaranya menyetujui voting tertutup. 2 anggota Komisi ingin voting terbuka. Persiapan kotak suara,”bebernya.
Setelah kertas suara dibagi dan dihitung, ternyata Arman Mualo meraih 4 suara, Sukri Waelisa 3 suara, Jaelani Tomagola 1 suara, Ajlan Alwi 1 suara. “Itu berarti Mualo, meraih suara terbanyak dan terpilih menjabat Ketua Komisi IV. Sukri waktu itu, ucapkan selamat kepada Mualo. Namun, Jaelani tidak puas lalu ribut. Waktu itu pengikut Jaelani ikut kejar Mualo,”tuturnya.
Ketika disinggung, alasanJaelani yang sebelumnya jabat Ketua Komisi IV ngotot ingin kembali rebut Ketua Komisi IV, dia mengaku.”Memang di Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan itu uangnya banyak, yakni puluhan miliar. Belum lagi Komisi IV mitra tiga rumah sakit di Malteng,”sebutnya.
Padahal, ingat dia, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2018 tentang pedoman penyusunan tata tertib DPRD provinsi dan kabupaten/kota, sangat jelas. “PP Nomor 12 ini bermuara pada UU Nomor 17 Tahun 2015 tentang MD3 (MPR, DPR, DPD DPRD Provinsi dan kabupaten/Kota, sebagai dasar penyusunan tata tertib dewan,”paparnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, diperluas lagi dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda. “Rujukan UU turun peraturan pemerintah. Itu dasar susun peraturan DPRD tentang tata tertib. Kalau misalnya kita punya tatib DPRD sesuai Peraturan DPRD Malteng Nomor 8 pasal 62 ayat 7 nomor 2. Ketua, wakil Ketua dan Sekretaris Komisi di pilih dari dan oleh anggota Komisi,”paparnya.
Dia melanjutkan, sesuai peraturan DPRD Nomor 112 ayat 1 berbunyi pengambilan keputusan pada DPRD Kabupaten/kota dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. ” Ayat 2 bilang, apabila pengambilan keputusan dimaksud pada ayat 1 tidak capai kesepakatan, maka diambil suara terbanyak,”terangnya.
Terpisah, salah satu anggota Komisi IV DPRD Malteng, Ampi Picarima membenarkan, pemilihan Ketua Komisi IV dimenangkan oleh Arman Mualo. Anggota Komisi IV ada 9 orang. 100 persen hadir. Hasil pemilihan Arman Mualo, meraih 4 suara. Sukri Waulisa meraih 3 suara. Tomagola meraih 1 suara. Aswan Alwi meraih 1 suara,”kata Picarima, ketika dihubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (19/8/2022).
Berdasarkan hasil pemilihan Ketua Komis IV, kata Picarima yang sudah tiga periode menjabat di lembaga politik itu, ditetapkan oleh koordinator Komisi IV, yakni Wakil Ketua DPRD Malteng, Demi Hattu. “Arman Mualo ditetapkan sesuai tatib. Ada ada bukti penghitungan suara. Ada bukti saya simpang. Tahapan kedua rapat pimpinan dewan antara Ketua DPRD Malteng, Pasya Tuankotta dan Wakil Ketua DPRD Malteng Kace Haurissa, dan Demi Hattu, rapat sahkan hasil pemilihan Ketua Komisi IV,”jelasnya.
Namun, kesal politisi Perindo ini, ketika Demi Hattu, hendak mengesahkan hasil pemilihan Ketua Komisi IV, tiba-tiba Palu yang hendak dipakai Hattu mengesahkan hasil pemilihan Palu sidang “dirampok.”Sebelum sahkan pemilihan Ketua Komisi IV beberapa hari kemudian, anggota Komisi yang tidak setuju Mualo terpilih melakukan voting. Tidak tahu kompromi voting. Saya dan Mualo protes, kenapa voting pilih Sukri Wailisa,”tandasnya.
Tak hanya disitu, jelas dia, Ketua DPRD Malteng dan Wakil DPRD Malteng, Demi Hattu, minus Kace Haurissa, kembali mrngesahkan hasil pemilihan Ketua Komisi IV, namun kembali dihalangi.” Mekanisme di tatib sangat jelas dalam pasal 62 poin 7. Ketua dan pimpinan hanya melaporkan hasil pemilihan. Namun, pas bapak Demi Hattu, bilang rapat bersama pimpinan dewan ambil keputusan hasil Ketua Komisi IV, 13 Juli 2022 menyatakan sah, mereka langsung rampas Palu,”kesalnya.
Apalagi, ingat dia, siapapun terpilih struktur pimpinan komisi sudah disiapkan masing-masing calon Ketua Komisi IV.”Jadi paket. Saya dipinang Mualo dan Sukri, sebagai pimpinan komisi.Siapa yang terpilih struktur sudah ada. Namun, mereka beralasan Wakil Ketua DPRD Malteng, Demi Hattu, tidak ketuk Palu. Tapi tatib tidak atur bilang harus Wakil Ketua DPRD Malteng, ketuk palu,”ingatnya.
Lagi-lagi mereka tidak puas karena beralasan pemilihan harus 50 persen plus 1.”Tapi, tahapan pertama sudah jalan dan tahapan kedua juga jalan disahkan Koordinator Komisi IV, yakni Wakil Ketua DPRD Malteng, Demi Hattu. Jadi bukan penetapan di paripurna tapi laporkan hasil pemilihan ketua Komisi di paripurna,”tegas Picarima yang didapat Mualo, sebagai Sekretaris Komisi IV. Sementara Said SH menjabat Wakil Ketua Komisi IV, Said SH.
Ketika disinggung, perebutan Ketua Komisi IV karena bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan memiliki dana “jumbo,” dis membantah.”Saya tidak masuk hal itu. Teman lain saya tidak tahu. Saya tiga periode tidak ambisi. Saya kemarin Wakil Ketua Bapenperda 2,5 tahun. Soal ada OPD basah. Saya tidak berpikir hal itu. Yang penting kepentingan rakyat saya lihat. Kepentingan rakyat yang berproses saya kawal,”bantah Picarima.
Untuk itu, dia menegaskan, dirinya dan Mualo bersikukuh tetap mempertahankan hasil pemilihan Ketua Komisi IV.” Yang jelas kalau upaya ada pemilihan ulang kami keras. Kami tetap bersikukuh tetap pertahakan hasil pemilihan ketua Komisi dan penetapan hasil pemilihan Ketua Komisi IV oleh pimpinan dewan,”sebutnya.
Dia juga berharap, kisruh pemilihan Ketua Komisi IV dan roling AKD lainya segera di umumkan dirapat paripurna agar lembaga politik itu segera bekerja.”Masuk bulan September 2022, masa bakti kita sudah 3 tahun. Apakah kelemahan pimpinan dewan saya tidak mengerti. Kepentingan rakyat yang harus dilihat. Ini masuk APBD perubahan alat kelengkapan belum tadudu. OPD usul program terhambat,”kata Picarima.
Terpisah, dua anggota Komisi IV,Arman Mualo dan Said, dan Wakil Ketua DPRD Malteng, Kace Haurissa, ketika dihubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (19/8/2022) tidak menggubris pertanyaan lewat aplikasi Whatshap, Jumat (29/8/2022).(DM-02)