Saling Ancam, Musda DPD II Golkar SBB Dialihkan ke Kota Ambon

Saling Ancam, Musda DPD II Golkar Ricuh

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Persaingan merebut kursi Ketua DPD Partai Golkar Seram Bagian Barat (SBB), berlangsung ketat dan panas. Bahkan, pendukung dua calon ketua saling ancam di arena Musda DPD Golkar SBB. Akibatnya, Musda ditunda dan digelar kembali di kota Ambon.

Sesuai informasi yang dihimpun DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (26/8) agenda Partai Golkar lima tahunan digelar di salah satu hotel di Piru, ibukota SBB, Selasa (25/8) awalnya berjalan aman dan lancar. Ketika memasuki verifikasi peserta Musda, untuk pemilihan ketua, terjadi perdebatan panjang antara sesama peserta Musda.

Di kecamatan Huamual Belakang, misalnya ada dualisme kepengurusan Partai Golkar, sehingga menjadi perdebatan serius.”Mereka menyalahkan pimpinan DPD II Partai Golkar SBB, kenapa sampai terjadi dualisme keolpengurusan,”kata sumber DINAMIKAMALUKU. COM, Rabu (26/8).

Kendati mendapat penjelasan dari pimpinan sidang, Subhan Pattimahu, terkait dualisme kepengurusan, sebagian peserta akhirnya kompak meninggalkan ruang Musda.

Meski, sejumlah peserta, meninggalkan arena Musda, pimpinan sidang ngotot melanjutkan kegiatan itu. Dua calon ketua DPD Partai Golkar SBB, yakni Hasan Hermanses dan Alan Hehanussa, diberikan kesempatan untuk menyampailan visi dan misi.

Namun, pendukung Hermanses dan Hehanussa, saling mengancam satu sama yang lain. Karena melihat situasi ancaman keamanan tidak bisa dihindari, Pattimahu kemudian menskorsing sidang Musda, sampai batas waktu yang tidak ditentukan dan sidang dipindahkan ke kota Ambon, dalam waktu kurang lebih tiga hari.

Terpisah, Wakil Ketua Organisasi DPD Partai Golkar Maluku, Yusri Mahedar, membenarkan Musda Partai Golkar SBB, ricuh dan dipindahkan ke kota Ambon, karena pendukung dua calon ketua DPD Partai Golkar SBB, saling mengancam.”Karena saling mengancam kami tunda Musda dan kembali digelar di kota Ambon, Kamis (27/8),”kata Mahedar, ketika dihubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (26/8) .(DM-01)