Hukum
Selesaikan Konflik dengan Hati, Hanubun :”Hidup Ini Adalah Kesempatan”


AMBON, DM.com,- Bupati Maluku Tenggara, Thaher Hanubun mengaku, penyelesaian konflik antar warga dua Ohoi, yakni Ohoi Ohoidertutu dan Ohoiren mampu diselesaikan dengan pendekatan hati.
Orang pertama di Malra ini menegaskan, peran aparat TNI/POLRI, Pemerintah Daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh adat termasuk DPRD juga sentral, sehingga dua Ohoi itu bisa berdamai.
“Ini karena peran semua baik TNI/POLRI, aparat pemerintah daerah serta warga yang memiliki kesadaran tinggi. Intinya kita kerja dengan hati. Begitu konflik besar terjadi tapi ketika ada hati disitu, semua bisa dijalani,” terang Hanubun usai rapat bersama Komisi I DPRD Maluku, Polda Maluku dan Kodam XVI/Pattimura, Rabu (3/8).

Mantan anggota DPRD Maluku itu lantas mengaku semua konflik besar tersebut mampu diatasi karena dirinya juga terinspirasi dari lagu rohani Kristen berjudul “Hidup Ini Adalah Kesempatan” yang bermakna sangat dalam dan universal.
“Inti lagu itu yakni jangan kita sia-siakan hidup ini, tapi harus memberi dampak, bermakna. Kalau kita maksimalkan hidup ini untuk orang lain, rakyat kita maka semua jadi berkat bagi kita. Dan itu yang saya lakukan dengan penuh kasih,” ujarnya.
Ditambahkan, semua yang dilakukan bukan karena tekanan atau diteriaki orang, dimarahi. Hal itu tidak perlu baginya. Karena yang penting hanya Tagal cinta dan sayang kepada masyarakat Kei agar tetap aman dan damai.
Mengenai anggaran pemulihan pasca konflik guna merehab rumah yang terbakar dan sebagainya, Bupati mengaku pihaknya berkewajiban menyampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam hal ini Gubernur untuk diperhatikan dan diusulkan di APBD perubahan, senilai Rp 1, 2 miliar.
“Karena rakyat Maluku ada di Kabupaten-kabupaten termasuk di Maluku Tenggara. Maka saya minta ada kepedulian dan saya yakin pa Gubernur pasti peduli lah. Yang penting kita buat laporan. Jangan ke Jakarta kita lapor, tapi ke Gubernur tidak. Nanti tinggal beliau yang teruskan dan pasti Gubernur bisa atasi, Alhamdulillah,” urainya.
“Kalau DPRD sudah setuju yah tinggal pa Sekda (Maluku) anggarkan dalam APBD perubahan nanti. Sementara ini memang ada satu pasien di RS Leimena yang harus ditangani. Mudah-mudahan semua administrasi bisa diurus dan besok sudah keluar. Ini bentuk Pemda hadir juga guna meredam emosi warga,” kuncinya. (DM-01)
