Connect with us

Pemkab MBD

Setuju Bangun Kolam Labuh di Wakarleli, Bupati MBD : Ini Demi Daerah & Rakyat

Published

on

AMBON,DM.COM,-Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Thomas Noach, sangat setuju kalau Kolam Labuh dibangun di Desa Wakarleli, Kecamatan Moa. Ini dilakukan demi kemajuan daerah dan kesejahteraan maayarakat setenpat.

Demikian disampaikan Bupati MBD, menyambut baik Proyek Perubahan (Proper), Peserta Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) yang digagas Kepala Dinas Perhubungan, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Semuel S. F. Rupilu untuk mengembangkan kolam labuh Desa Wakarleli.

“Tentu kami mendukung setiap proyek perubahan yang dilaksanakan peserta PKN Tahun 2025 untuk kemajuan daerah dan masyarakat,” ungkap Bupati MBD, melalui keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Kamis (2/10/2025).

Menurut mantan Wakil Bupati MBD itu, rencana pembangunan pelabuhan labuh atau kolam labuh ini tentu harus melalui perencanaan yang matang dan perlu mendapatkan persetujuan teknis dari kementerian terkait, koordinasi dan konsultasi segera dilakukan.

Untuk itu, Bupati berharap, pengembangan pelabuhan labuh tersebut dapat mendorong perekonomian pada daerah pesisir terutama bagi masyarakat dan nelayana setempat.

Sebagaimana diberitakan DINAMIKAMALUKU.COM sebelumnya Rupilu mengatakan, kolam labuh sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi warga setempat.

“Nah, kalau kolam labuh berfungsi meningkatkan konektivitas, peningkatan ekonomi lokal, peningkatan pendapatan nelayan dan pedagang serta masyarakat Desa Wakarleli serta membuka sentra ekonomi baru kawasan ekonomi aktif di sekitar area pelabuhan rakyat,”kata Rupilu, melalui keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Minggu (28/9/2025).

Rupilu mengaku, pihalnya melihat peluang dan potensi besar apabila kolam labuh tersebut dikembangkan menjadi pelabuhan rakyat. Selain membuka konektivitas tentunya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di area pelabuhan rakyat.

“Kami melihat peluang dan potensi besar apabila kolam labuh tersebut dikembangkan menjadi pelabuhan rakyat. Selain membuka konektivitas tentunya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di area pelabuhan rakyat dimaksud,”terang Rupilu.

Rupilu menjelaskan, terdapat beberapa tahapan yang mesti dilakukan yakni pembentukan tim efektif dan pokja pengembangan kolam labuh, penetapan stakeholder, penetapan peraturan Bupati tentang kolam labuh sebagai lokasi pelabuhan rakyat diikuti dengan survey teknis dan pembuatan layout pelabuhan rakyat.

Selain itu, perlu dilakukan perencanaan teknis dan design fasilitas pelabuhan, penyusunan rencana anggaran belanja (RAB) dan proses pengurusan perijinan pada PTSP, UKL-UPL, AMDAL serta persetujuan teknis Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

“Sesuai target kinerja 6 bulan sampai dengan 18 bulan kedepan kita akan lakukan pembangunan pelabuhan rakyat hingga pengoperasian pelabuhan rakyat tersebut,” jelasnya.

Untuk itu, Rupilu berharap, keterlibatan, dukungan dan sinergitas dari stakeholder pemangku kepentingan dalam kolaborasi bersama guna mewujudkan inovasi ini. “Kita berharap semuanya dapat tercapai untuk kepentingan MBD yang maju dan sejatera dalam bingkai Asta Cita,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *