Connect with us

Ragam

Sukseskan Ambon City of Music, “Chimistry” Murad Ingin Louhenapessy ?

Published

on

DININAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Pengerjaan trotoar dan drainase di ruas jalan protokol di yang dilakukan Dinas PUPR Maluku, bagian dari menata dan mengatasi banjir di Kota Ambon. Apalagi, kota ini di gagas Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, sebagai kota music atau Ambon City of Music.

Karenanya, untuk mensukseskan Ambon City of Music, Gubernur Maluku, Murad Ismail, lewat Dinas PUPR Maluku, menggelontorkan dana puluhan miliar rupiah dari dana pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI Persero) untuk bangun trotoar dan drainase.”Ini menandakan ada perhatian Pak Gubernur di Kota Ambon, apalagi tegel disepanjang trotoar bertuliskan Ambon City of Music,”kata Koordinator Gerakan Kalesang Negeri Sebelas September Murad Ismail, Mus Mualim, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Senin (5/4).

Tujuanya, kata dia, agar merigankan beban Kota Ambon, dengan anggaran minim. Dia juga menilai, Pemprov dengan Pemkot bergandeng tangan dalam hal ini Gubernur Maluku dan Walikota Ambon. “Ini suatu kinerja yang baik dan positif selalu bergandeng tangan. Nah chimistry ini jalan terus dan sudah pasti sama-sama kedepan. Tapi intinya ada keterbukaan Pemprov bantu bangun infrastruktur di kota Ambon,”terangnya.

Meski begitu, dia mengigatkan, ada plus minusnya. Untuk itu, dia menilai, wajar masyarakat wajib memberi saran itu untuk membangun, namun bukan untuk membuat gaduh. “Kita bersyukur ditengah pandemi Covid-19 Gubernur mendatangkan uang untuk membantu bangun infrastrukfur dan sektor lainya. Masyatakat bisa bekerja dengan baik,”sebutnya.

Dia juga mengapresiasi kinerja Kepala Dinas PUPR Maluku, Dr Muhamat Marasabessy, ST. M.Tech, yang luar biasa. Pak Kadis PUPR Maluku, sampai malam-malam memantau progres pengerjaan agar memastikan segera selesai sesuai fungsi dan pemanfaatnya,”terangnya.

Soal sorotan sejumlah pihak kalau trotoar yang sudah dibangun dibongkar, dia menegaskan, trotoar di Kota Ambon kebanyakan di
bawahnya drainase.” Tentu pengerjaan drainase, Pemprov dalam hal ini Dinas PUPR Maluku, harus bongkar trotoar. Untuk menangani trotoar yang terbongkar maka, tanggungjawab PUPR benahi trotoar yang ada,”sebutnya.

Apalagi, ingat dia, tak tanggung-tanggung pasang tehel diatas trotoar. Apalagi tehel yang dipesan langsung bertuliskan Ambon City of Music. “Sudah pasti koordinasi dengan pemerintah kota Ambon, karena pengerjaan drainase dan trotoar gawenya pemerintah kota Ambon. Mingkin dana Pemkot terbatas bangun drainase dan trotoar, Pemprov bangun pakai dana pinjaman dari PT SMI. Pembangunan trotoar juga tidak mengesampingkan warga kota disabilitas,”paparnya.

Soal tegel disoroti licin, dia menilai,masyarakat kota Ambon, belum terbiasa. Karena di kota besar dan negara eropa trotoarnya pakai tegel bahkan Marmer. “Tentu pemerintah bangun sesuatu itu butuh kajian dan evaluasi yang matang. Serta studi banding di kota-kota yang sudah maju. Bahkan di luar negeri pakai marmer. Ini karena masyarakat belum terbiasa saja. Ini khan memperindah sebagai kota wisata dan music. Jadi nanti masyarakat terbiasa,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *