Connect with us

Pemkab MBD

Tak Demo, OKP di Tiakur Pilih Berdoa Bagi Keselamatan Bangsa, Diapresiasi Pemkab MBD

Published

on

AMBON,DM.COM,-Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kota Tiakur, ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), memilih tidak melakukan aksi seperti yang dilakukan OKP dan mahasiswa didaerah lain.

OKP yang menamakan diri Aliansi Pemuda Kalwedo, justeru mengajak pemerintah kabupaten setempat dan Forkopimda beserta instansi teknis lainya bersama tokoh agama melakukan ritual doa bersama.

Doa untuk keselamatan bangsa dan negara, setelah aksi demo anarkis yang memakan korban jiwa dan sejumlan infrastruktur terbakar, sehingga mengganggu instabilitas berlangsung di Tugu Kaki Dian Pusat Kota Tiakur, Kamis (04/09/2025).

OKP yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Kalwedo antara lain, KNPI, GAMKI, GMKI, GMNI, PCPS GMKI, BKPRMI, KOMCAB PK, AMGPM dan unsur HMPS.

Doa bersama yang dibawakan pemuka agama Kristen Protestan, Katolik dan Islam ini turut dihadiri Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten MBD, Kepala Kesbangpol MBD, Kepala Kantor Kementerian Agama, Camat Moa, Lurah Tiakur, tokoh pemuda dan mahasiswa.

Pada kesempatan itu, mewakili Bupati MBD, Pj Sekretaris Daerah MBD, Daud Reimialy mengapresiasi doa bersama yang diinisiasi oleh Aliansi Pemuda Kalwedo dalam rangka memohon keselamatan bangsa dan negara, serta upaya menciptakan suasana kondusif di wilayah Kabupaten MBD.

“Pentingnya memohon pertolongan kepada Tuhan di tengah situasi yang sedang dihadapi bangsa Indonesia,”ingatnya.

Menurutnya, doa bersama bisa menjadi jalan penting untuk menguatkan harapan, mengingat tidak ada satupun yang boleh mengubah kondisi bangsa ini tanpa adanya campur tangan Tuhan. “Dengan kehendak Sang Pencipta, kondisi yang ada tentunya bisa berubah menjadi lebih baik,” ujarnya.

Dalam pengantarnya selaku perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Kalwedo, Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten MBD, Eros J. Akse mengatakan, peristiwa aksi demonstrasi sejak 25 Agustus 2025 hingga saat ini diberbagai kota di Indonesia telah mengguncang nurani bangsa

“Kita berkumpul saat ini bukan sekedar mengenang sebuah tanggal tapi merenungkan makna dibalik berbagai peristiwa aksi demonstrasi yang menelan akorban jiwa dan menyebar dari kota ke kota dari kampus ke jalanan dari suara mahasiwa hingga jeritan rakyat kecil,” ungkap Akse.

Akse mengatakan, aksi yang terjadi merupakan akumulasi rasa kecewa, ketidakadilan, dan ketimpangan yang selama ini terpendam. Kenaikan tunjangan anggota dewan, pajak bumi yang melonjak serta PHK massal menjadi seperti bara yang akhirnya menyulut api.

Untuk itu, Akse mengajak masyarakat, pemuda dan semua pihak untuk membangun kebersamaan, menjaga keamanan dan ketertiban serta tidak mudah terprovokasi.” Apabila ada aspirasi maka sampaikan dengan cara yang baik dan humanis karena bangsa ini milik bersama bukan milik segelintir orang,”pungkasnya.(DM-04)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *