Politik
Tak Masuk Bursa Gubernur, Pengamat : Walikota Justeru Punya Pengalaman Mumpuni
DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Enam nama yang digadang Partai Golkar sebagai bakal calon Gubernur Maluku, terus disoroti kader partai berlambang pohon beringin termasuk para pengamat politik.
Sebelumnya dalam rapat pimpinan DPD Partai Golkar Maluku, enam nama yang digadang bakal diusung dalam bursa Gubernur Maluku, yakni Ramli Umasugy (Ketua DPD Partai Golkar Maluku), Hamzah Sangadji (Korwil Maluku dan Maluku Utara DPP Partai Golkar), Said Assagaff (Mantan Gubernur dan mantan Ketua DPD Partai Golkar Maluku), Mukti Keliobas (Bupati SBT/ fungsionaris DPD Partai Golkar Maluku), Jefri Rahawarin (Mantan Pangdam Pattikura) dan Febri Tetelepta (Deputi I KSP).
SAID LESTALUHU
Kali ini pengamat politik asal Unpatti Ambon, Said Lestaluhu mengatakan, setiap organisasi partai politik sudah pasti ada dinamika diinternal. “Tentu ada faksinalisasi dan ada ruang setiap politisi menunjukan eksistensinya,”kata Lestaluhu, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (6/10/2021).
Diakuinya, pemilihan Gubernur Maluku baru digelar 2024 mendatang, namun karena kebijakan Kemendagri menyiapkan pelaksana tugas kepala daerah disetiap daerah dimulai 2022 mendatang termasuk di Maluku ada sejumlah kabupaten dan kota dijabat pelaksana tugas.” Di provinsi Maluku juga pasti dijabat Plt. Nah para politisi ini melihat bahwa sudah saatnya mereka mempromosikan diri sebagai kandidat Gubernur,” jelasnya.
Dia menilai, bagian dari sosialisasi diri. “Kalau istilah dalam analisis politik cek ombak atau cek sound sistim. Nah bagaimana nama-nama dimunculkan mendapat reaksi publik atau tidak,”ingatnya.
Kendati begitu, dia mengingatkan, ada mekanisme survei dan jajak pendapat dari infrastruktur partai ditingkat kecamatan dan kabupaten dan kota. “Nah itu masukan bagi DPP Partai untuk memutuskan. Jadi, dengan muncul nama-nama itu ada punya basis dukungan wilayah. Ini juga bagian dari memposisikan citra partai Golkar punya kader yang cukup banyak,”terangnya.
Namun ingat dia, bagaimana para calon itu berusaha untuk menampilkan profilnya yang dibaca oleh masyarakat bahwa ada kepentingan yang menajam di tubuh Partai Golkar. “Dari faksinasi dutubuh Partai Golkar itu bagaimana orang-orang yang tidak sejalan dengan kepemimpinan didaerah. Partai Golkar Maluku dipimpin oleh Ramli Umasugy, jadi orang-orang yang tidak berseberangan dengan pihak Ramli Umasugy, sudah pasti tidak diakomodir dalam bursa pencalonan,” tandasnya.
Apakah enam nama yang digadang kandidat Gubernur dari Partai Golkar orangnya Umasugy, sementara kader senior Partai Golkar seperti Richard Louhenapessy, yang saat ini menjabat Walikota Ambon dua periode bukan kubu Umasugy, dia mengaku.”Bisa diasumsikan seperti itu,”katanya.
Dia mengakui, Louhenapessy dan sejumlah kader lainya yang pantas dicalonkan dan mencalonkan diri menjabat Gubernur, orangnya Umasugy, pasti diakomodir dalam bursa pencalonan Gubernur Maluku..”Kalau mereka gembongnya Ramli pasti masuk bursa Gubernur dari Partai Golkar. Kita tahu bersama bahwa Pak Ricard (Louhemapessy) itu khan punya pengalaman yang mumpuni sebagai mantan Ketua DPRD Provinsi Maluku, bahkan sekarang Walikota Ambon dua periode. Dari kapasitas dan elektabilitas serta punya pengalaman yang mumpuni. Beliau sudah teruji dalam pemilu legislatif dan Pilwakot,”bebernya.
Apalagi, ingat dia, yang punya politik kekuasaan di organisasi politik itu siapa punya kendali menentukan format figur balon Gubernur.
Namun, ingat dia, dalam politik kemungkinan bisa terjadi. “Nah ini memancing reaksi publik agar calon yang diusung memiliki elektabilitas. Tapi ang penting dalam politik itu dukungan ekonomi dan dukungan sosial,”pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah satu fungsionaris DPD Partai Golkar Maluku, Vony Litahmaputty mengusulkan agar nama Louhenapessy, dimasukan sebagai kandidat Gubernur dari Partai Golkar. “Pak Ris itu generasi berikut di Partai Golkar setelah Pak Zeth Sahuburua. Beliau itu memiliki kapasitas dan elektabilitas yang sudah teruj,”harapnya.(DM-02)