Connect with us

Hukum

Tangki Uap Ketel di Lorong Tahu Meledak, Sejumlah Orang Dilarikan ke RS

Published

on

AMBON,DM.COM,-Sejumlah pekerja dan pemilik pabrik Tahu dilarikan ke Rumah Sakit (RS). Ini setelah ketel pabrik Tahu meledak.

Sesuai keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Minggu (8/10/2023) sekira pukul 09. 30 WIT, peristiwa bunyi ledakan sebanyak 1 kali yang berasal dari Tangki Ketel Uap masak Tahu di Lorong Tahu RT 002 RW 02, tepatnya di Pabrik Tahu UD Candra. Kelurahan. Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

“Akibatnya, satu katel uap mengalami rusak, serta tembok pabrik tahu runtuh dan berimbas ke tiga kaca jendela Mushalla Baiturrohim mengalami pecah yang mana jaraknya kurang lebon10 Meter dari lokasi kejadian,”kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Jane Luhukay.

Luhukay mengatakan, sesuai pengakuan Rahim Suat, pemilik pabrik Tahu/saksi, awalnya sementara membersihkan Mushalla Baiturrohim bersama beberapa warga sekitar, yang tidak jauh dari TKP, tiba-tiba Saksi mendengar bunyi ledakan sebanyak 1 Kali.

“Saksi langsung menuju ke sumber ledakan dan pada saat Saksi tiba di sumber ledakan, saksi melihat barang-barang yang berada di dalam pabrik Tahu sudah berantankan serta saksi melihat terdapat 4 orang korban, sehingga saksi dan para pekerja lainnya langsung membawa 4 orang korban tersebut ke Rumah Sakit Al-Fatah Ambon, untuk perawatan medis,”jelas Luhukay.

Sementara itu, menurut keterangan saksi Suyono menjelaslan bahwa, awalnya saksi sementara membersihkan Mushalla Baiturrohim, tiba-tiba saksi mendengar bunyi ledakan, sehingga saksi menyelamatkan diri dengan cara berlari keluar dan sempat melihat tembok pabrik Tahu sudah runtuh dan sempat membantu salah satu korban.

Sedangkan saksi sekaligus korban Rudi Riyanto menerangkan, awalnya sementara membuat Tahu, pada saat menjaring Sari Tahu, tiba-tiba Saksi/korban mendengar bunyi ledakan sebanyak 1 kali saat bersamaan Pipa aliran Uap terjatuh dan Mengenai Tangan Kanan *Saksi/Korban.

” Kemudian saksi/korban langsung di bawa oleh pemilik pabrik tTahu dan para pekerja ke Rumah Sakit Al-fatah untuk mendapatkan perawatan medis,”terangnya.

Sekira pukul 10.25 WIT, personil piket Sirimau yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Sirimau, AKP Sally Lewerissa, didampingi KSPK shift 2 Polsek Sirimau dan Kanit Intel Polsek Sirimau bersama 5 personil Polsek Sirimau dan 3 personil BKO Bintara Remaja Tiba Ddi TKP dan mengamankan TKP, memasang Police Line pada TKP, serta mengambil keterangan dari para saksi. Sekira pukul 11.13 WIT, tim identifikasi Polresta Ambon tiba di TKP dan langsung melakukan olah TKP.

Kerugian yang ditimbulkan akibat dari kejadian tersebut, yakni 4 orang pekerja mengalami luka, masing-masing, Rudi Rianto, (Keseleo Di Bagian Siku Tangan Kanan), Pendi Agus Wirawan, mengalami luka bakar dibagian tangan kiri dan kanan, kaki kanan dan kiri, wajah bagian kanan, dada sampai ke Perut dan pinggang kanan kiri bagian dalam,Wahyu Andik Seiawan, mengalami luka bakar di bagian seluruh wajah, tangan kiri dan tangan kanan, kaki kiri dan kaki kanan, bagian dada sampai perut dan dahi sebelah kanan mengalami pecah, dan Riski Ariyanto, mengalami luka bakar di bagian punggung belakang, tangan kiri dan kanan, kaki kiri dan kaki kanan.

“Hingga saat ini ke 4 orang korban tersebut masih mendapatkan Perawatan Medis di Rumah Sakit Al-Fatah,”lanjut Luhukay.

Dia menambahkan, kerugian material, yakni 2 unit ketel uap mengalami rusak, satu unit ketel mengalami rusak berat sedangkan yang satu unit ketel mengalami rusak ringan, tembok pabrik tahu runtuh, kaca jendela Mushalla Baiturrohim mengalami pecah.

“Motif dari bunyi ledakan tersebut, diduga akibat dari kelalaian para pekerja yang mana untuk jalur uap ketel penguapan krannya dalam keadaan tertutup, sehingga menimbulkan ketel penguapan menjadi panas, yang menimbulkan ledakan pada ketel,”pungkasnya.

Hingga Pada Pukul 14.05 WIT, Situasi pada TKP, terpantau dalam Keadaan Aman Terkendali.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *