Ragam
Tony Hoesodo Mantan Danrem Binaiya Diberi Pangkat Letjen Hor dari Presiden

”Jadi jadilah kuat, jadilah berani karena kamu luar biasa! Dan prajurit terhebat.” Kata-kata ini merupakan qoustes dari Meeran W. Malik, dimana sesuai dengan kiprah Tony Setia Boedi Hoesode, mantan Komandan Resort Militer (Danrem) 151/Binaiya periode 2003-2005. Pasalnya, ia merupakan seorang prajurit hebat, yang semasa tugasnya di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mendidikasikan pikiran dan tenaganya, untuk bangsa, negara dan tanah air.
Lama tidak mendengar aktifitas dari Mayor Jenderal (Mayjen) Tony Setia Boedi Hoesode, yang biasa di sapa Pak Tony. Dahulunya tatkala masih berpangkat kolonel, ia mengemban jabatan sebagai Komandan Resort Militer (Danrem) 151/Binaiya periode 2003-2005, yang wilayah tugasnya meliputi Provinsi Maluku, dengan markas sementaranya saat itu di gedung Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Jalan AY. Patty, Kota Ambon.
Terakhir pria tinggi semampai yang kalem itu di tahun 2012 lalu mengemban jabatan sebagai Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) dengan pangkat Mayjen. Rupanya tidak puas dengan jenjang kepangkatan militer saja yang dikejar Mayjend Tony. Sebelumnya Mayjen Tony telah mengenyam pendidikan S1 Ilmu Pemerintahan, sehingga ia pun mendapat gelar sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP) dibelakang namanya tersebut.
Di sekitar tahun 2006 lalu ia menempuh pendidikan Sekolah Pasca Sarjana (S2) Ketahanan Nasional di Universitas Gadjad Mada (UGM), Yogyakarta. Pengalaman menjalankan tugas sebagai Danderem 151/ Binayai ketika pecahnya konflik agama di Ambon, yang kemudian ia tuangkan menjadi karya tesisnya di Sekolah Pascarsarjana UGM, yang berjudul : ”Resolusi Konflik Agama di Pulau Ambon”, dengan pembimbingnya kala itu adalah Prof. Dr. Irwan Abdullah yang juga merupakan Direktur Sekolah Pascasarjana UGM.
Sukses mempertahankan ujian tesisnya dihadapan para pengujinya, dan Mayjen Tony pun tuntas menyelesaikan studinya di Sekolah Pasca Sarjana (S2) Ketahanan Nasional di UGM pada tahun 2008 lalu. Dan pada suatu kesempatan, saya bersua dengan Mayjen Tony pada wisudah Sekolah Pascasarjana UGM yang dilaksanakan di Gedung Grha Sabha Pramana kampus UGM di awal tahun 2009 lalu, dimana kami sama-sama mengikuti wisudah tersebut, saya tamat Sekolah Pasca Sarjana (S2) Ilmu Politik UGM.
Tidak ada yang berbeda dengan karakter Mayjen Tony tatakala bertugas di Ambon saat kami bersua. Saya katakan kepadanya : ”Pak Tony udah jenderal”, ia balik berkata dengan dialeg Jawa yang medok ”jenderal opo de, saya hanya gini-gini saja de”. Sosok yang sedari dulu selalu rendah hati kepada siapa saja. Saya mengenal baik Mayjen Tony karna tatkala saya masih menjalankan tugas sebagai jurnalis, dimana seringkali meliput kegiatan pada kesatuannya di Korem 151/Binaiya, dan pada suatu kesempatan pernah mewawancarainya di depan Lapangan Merdeka Ambon usai Hari Juang Kartika.
Pada Minggu pagi (10/08/2025) Mayjen Tony mantan Danrem 151/Binaiya periode 2003-2005, mendapat suatu kehormatan dengan diberi anugerah pangkat kehormatan oleh Presiden Prabowo Subianto, sebagai Letnan Jenderal Kehormatan (Letjen Hor) dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Suparlan Pusdiklatpassus Batujajar, Bandung, Jawa Barat. Senior-senior Letjen Hor Tony juga mendapatkan kenaikan pangkat Kehormatan Bintang Empat.
Diantaranya Menteri Pertahanan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin, Herindra. Agus Sutomo, Ali Sadikin dan Yunus Yosfiah. Kemudian Presiden juga menganugerahkan pangkat Kehormatan Bintang Tiga kepada Suhartono Suratman lulusan Akmil 1975, Bambang Eko Suhariyanto, Chairawan, Musa Bangun, Glenny Kahuripan. Selain itu, Prabowo juga memberikan anugerah kenaikan pangkat menjadi bintang dua kepada Taufik Hidayat. Lalu memberikan penghargaan bintang sakti kepada Marinir Alfan Baharudin dan Darius Bayadi.
Penganugerahan pangkat Letjen Hor kepada Tony Setia Boedi Hoesode mantan 151/Binaiya periode 2003-2005, yang diawal kariernya lebih banyak aktif di korps beret merah Komando Pasukan Khusus (Kopasus) pada berbagai daerah di tanah air, tentu merupakan sesuatu yang setara dengan tugas yang diembannya selama berkarier di TNI AD tersebut. Hal ini dilakukannya demi bangsa, negara dan tanah air yang tak terhingga.(**)
