Connect with us

Politik

“Tunggu Beta Bale,” Ini Ketulusan Hati Fatlolon Ketika Pimpin KKT

Published

on

AMBON,DM.COM,-“Tunggu Beta Bale.” Slogan ini dikaitkan dengan mantan Bupati Kabupaten  Kepulauan Tanimbar (KKT), Petrus Fatlolon, SH,MH. Jargon atau slogan ini sering disampaikan warga di daerah yang bertajuk “Duan Lolat.” Ini menandakan Bupati KKT periode 2017-2022, bakal kembali “bertarung” memimpin daerah itu periode 2024-2029.

Selain Fatlolon, dinilai berhasil pimpin KKT, meski baru lima tahun memimpin daerah itu, sosok dan kepribadian serta karakter kepemimpinan  Fatlolon akrab disapa PF, yang dikenal dengan rendah hati dan merakyat serta peduli, kerab jadi perbincangan warga KKT maupun warga  Maluku lainya.

Apalagi, PF dengan pengabdian tanpa pamrih selalu diinginkan masyarakat, dengan karakteristik kepemimpinan yang demokratis tentu mendapat tempat di hati setiap orang khususnya di KKT. Sebab, sebelum, saat dan sesudah menjabat Bupati KKT, PF selalu peduli dan berbagi kasih.

“Perlu diketahui, sebelum jabat Bupati KKT, Pak PF berkarir sebagai pengusaha sukses. Pak PF selalu mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) lewat bantuan beasiswa studi kepada generasi muda dari kantong pribadinya. Selain itu, kontribusinya terus digalang hingga kini kepada siapa saja yang meminta pertolongan. Dengan kemurahan hatinya, rakyat Tanimbar yang telah mendapat manfaat, baik sebelum menjabat sebagai kepala daerah, bahkan setelah menjabat Bupati Kepulauan Tanimbar,”kata salah satu elemen pemuda KKT, Agustinus Rahanwarat Sampo, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Kamis (16/2/2023).

PETRUS FATLOLON, SH, MH

Sejak memimpin KKT periode 2017-2022,  Rahanwarat akrab disapa ARS, PF telah terukur sesuai visi dan misi membangun Tanimbar. Bukti nyata pembangunan yang dirasakan seluruh masyarakat mulai dari Kecamatan Molu Maru hingga Kecamatan Selaru Eliasa. 

“Kita mengetahui bersama bahwa  karakteristik KKT terdiri dari pulau-pulau, namun Bapak PF berupaya mengunjungi warga desa hingga dusun sambil menyerap aspirasi warga. Begitu juga program pemberdayaan digerakkan dengan sungguh-sungguh tanpa intrik politik, berhasil mendekatkan diri dengan rakyat untuk mendalami kebutuhan mendasar yang dibutuhkan masyarakat Tanimbar,”tuturnya.

Ditegaskan, alasan utama PF untuk menjabat Bupati  KKT, agar terus mendorong kebijakan publik untuk membangun daerah itu agar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Tanimbar. 

Meski, suhu politik usai Pilkada KKT masih memanas, namun sejumlah rival politik kembali dirangkul oleh PF untuk bergandengan tangan bersama membangun Tanimbar ke arah yang lebih baik.
“Karakter politik yang dipraktekan Pak PF,  dimaknai sebagai jati diri sebagai putra-putri negeri Duan Lolat adalah kekal adanya. Tentu, banyak hal yang telah dibangun dengan cinta yang tulus bagi KKT kearah yang lebih baik. Namun, sebagai seorang pemimpin, tidak sepenuhnya terlepas dari berbagai kritik untuk membangun Tanimbar,”bebernya.

Menurut dia, tidak semua kibijakan publik yang dilakukan PF disukai oleh lawan-lawan politiknya. Banyak sekali isu yang diciptakan dan dimainkan untuk merongrong pemerintahannya.

Namun sosok Petrus Fatlolon, tutur Rahanwarat, tidak menjadikan lawan politik dan menjadi musuh, namun terbuka menerima segala kritik dan masukan. “Banyak orang telah duduk semeja dengannya untuk menyatukan persepsi membagun Tanimbar,”beber Rahanwarat.

Begitu banyak berita hoax atau berita bohong menghina PF, namun mereka dimaafkan. Kesadaran sebagai generasi berbudaya, Fatlolon menganggap diri hanya sebagai manusia biasa, sehingga berbagai kekurangannya tidak berniat membalas. Karena bagi Fatlolon, cara-cara seperti ini bukan menjadi contoh yang baik bagi kehidupan putra-putri Bumi Duan Lolat. 

Tak hanya itu, Rahanwarat mengaku,  banyak mengetahui sepak terjang PF. Dia menilai, berbagai isu yang dikembangan untuk menciderai PF. Dia berharap, mesti sesuai fakta hukum, bukan opini-opini liar yang mencoba menjatuhkan kredibilitas PF.

Untuk itu, dia menambahkan, proses kedepan jelang tahun politik, PF pasti tahu apa yang terbaik untuk Tanimbar kedepan lebih baik. Seperti slogan yang selama ini sudah viral, yakni “Tunggu Beta Bale.” Ini merupakan perwujudan totalitas pemberian diri untuk terus membangun Tanimbar lebih baik lagi untuk periode kedua, jika terpilih kembali memimpin daerah itu pada Pilkada KKT 2024  mendatang,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *