Connect with us

Politik

Ulemlem : Pimpin MBD Tak boleh Coba-coba, Harus Berani, Beretika, & Tahu Diri

Published

on

AMBON,DM.COM,-Secara geografis Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) adalah daerah kepulauan yang berbatasan langsung dengan negara Australia dan Timor Leste. Tentu berbagai persoalan sosial kemasyarakatan yang mesti diketahui di setiap pulau, desa dan dusun di bumi Kalwedo.

Untuk itu, kepada calon Bupati dan Wakil Bupati MBD diingatkan agar mampu mendiagnosa berbagai persoalan dan mencari solusi agar menyelesaikan permasalahan yang terjadi di daerah itu.

Demikian disampaikan salah satu elemen pemuda MBD, Fredi Moses Ulemlem, melalui keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Senin (21/10/2024).”Calon pemimpin di MBD harus berani dan tahu diri,”tegasnya.

Ulemlem yang juga pengurus DPP Taruna Merah Putih. Taruna Merah Putih adalah organisasi sayap PDIP. PDIP salah satu parpol koalisi yang mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach-Agustinus Lekwardai Kilikily, yang saat ini masih menjabat Bupati dan Wakil Bupati setempat mengigatkan.

“Rekam jejak calon Bupati dan Wakil Bupati, mesti jadi acuan dan itu sangat penting. Sebelum menjadi calon pemimpin perlu diketahui ditempat asal calon pemimpin itu berkarya apa kontribusi yang sudah dilakukan untuk MBD. Jangan mau calon baru datang. Jadi pemimpin itu harus tahu persialan yang ada dan tidak boleh coba-coba,”ingat Ulemlem.

Apalagi, tegas Ulemlem yang juga praktisi hukum itu, calon pemimpin tersebut tidak kuasai wilayah yang akan dipimpin nanti jika terpilih. “Itu penting karena harus mendiagnosa setiap permasalahan dihadapi, bagaimana mau diagnosa masalah sementara wilayah yang akan dipimpin saja tidak tahu,”kesalnya.

Untuk itu, dia mengigatkan, calon pemimpin didaerah itu harus memiliki nilai keberanian dan tahu diri karena belum berbuat apa-apa, sehingga tidak berlebihan dalam kampanye. Dia mencontohkan, karena ingin berkuasa kampanye jatuhkan orang lain atau kandidat lain untuk menarik simpati masyarakat. “Itu keliru jika ada politisi di MBD yang berpikir seperti itu. Kalau kita perhatikan, sebenarnya banyak politisi di MBD yang punya ambisi politik besar dan itu rasa-rasanya jadi modal terpenting bagi mereka. Sayangnya, mereka lupa bahwa mereka mesti punya keutamaan, yaitu nilai etika dan moral, nilai budaya dan agama dalam berkampanye,”tandasnya.

Ulemlem menjelaskan, pemimpin baik jujur dan berani adalah sosok pemimpin bisa bertarung untuk mempertahankan kekuasaan yang dimiliki secara sah.”Pemimpin itu tidak boleh semata-mata bisa merebut dan mempertahankan kekuasaan saja tetapi juga memberikan perhatian pada aspek keabsahan, ujarnya.

Selain itu, menurutnya, sosok pemimpin masa depan Maluku Barat Daya juga harus berani tidak populer untuk tujuan yang lebih besar dan menderita demi kemuliaan bersama.

“Seharusnya pemimpin itu adalah orang pertama yang berani berkorban untuk kepentingan orang banyak, bukan menuntut pengorbanan orang banyak untuk dirinya.

Selain itu, menurutnya, sosok pemimpin masa depan juga harus berani tidak populer untuk tujuan yang lebih besar dan menderita demi kemuliaan bersama.

“Seharusnya pemimpin itu adalah orang pertama yang berani berkorban untuk kepentingan orang banyak, bukan menuntut pengorbanan orang banyak untuk dirinya,”pungkasnya.(DM-04)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *