Pemkot Ambon
Walikota Ambon Ajak Masyarakat Bangun Toleransi & Hidup Bersama

AMBON,DM.COM,-Walikota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena, mengajak warga kota agar bangun toleransi dan hidup bersama. Sebab, warga kota ini berasal dari berbagai suku dan etnis yang multikuktiral.
Ajakan Walikota, ketika Majelis Taklim Al-Madinah Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Kamis (2//10/2025) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah tahun 2025 Masehi, dengan tema peringatan Maulid tahun ini adalah “Menyebarkan Pesan Rasulullah SAW dan Toleransi Hidup Berdampingan dalam Keberagaman untuk Ambon yang Manis”. yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center.
Zikir dan doa dibawahkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Ambon, H.R.A. Fachrurrazy Hassannusi.
Pada kesempatan itu. Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, membuka dan memberikan sambutan menyampaikan, Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah bukan sekadar ritual seremonial, melainkan momentum penting untuk menanamkan kembali nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam konteks membangun toleransi dan kehidupan bersama di kota yang multikultural seperti Ambon.
“Saya merasa bangga karena majelis taklim ini lahir dari semangat kita untuk menghadirkan ruang pembinaan keagamaan di lingkungan pemerintah. Dan hari ini, Majelis Taklim Al-Madinah mampu menunjukkan eksistensinya,” kata Wattimena.
Menurut Wattimena, tema tersebut sangat relevan dengan realitas sosial Kota Ambon saat ini.
“Ambon adalah kota majemuk, kota yang heterogen. Maka, membangun rasa saling menghargai, menjunjung persatuan, dan merawat kerukunan menjadi hal yang mutlak untuk terus dilakukan,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam konteks keberagaman, ajaran Nabi Muhammad SAW menjadi inspirasi utama untuk hidup berdampingan secara damai. Oleh karena itu, peringatan Maulid harus dimaknai sebagai ajakan untuk memperdalam keimanan secara internal dan memperkuat relasi sosial secara eksternal.
Wattimena juga menekankan pentingnya implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial. Sebagai bentuk nyata, Pemkot Ambon bekerja sama dengan Baznas Kota Ambon dan Majelis Taklim Al-Madinah menyalurkan 33 paket bantuan peralatan memasak kepada korban kebakaran di Negeri Batu Merah dan Hunut.
“Ini bentuk konkret nilai keislaman yang hidup, yaitu kepekaan dan kepedulian terhadap sesama. Kita tidak hanya memperingati, tetapi juga berbagi,” katanya.
Dalam sambutannya, Wattimena juga menyinggung program prioritas Pemkot Ambon yang bertujuan untuk merawat kehidupan bersama antarumat beragama. Ia menyebut tagline kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota sebagai pengingat komitmen tersebut: Beta Par Ambon, Ambon Par Samua.
“Apapun yang kita kerjakan, pastikan itu untuk Ambon dan seluruh masyarakatnya. Jika kita bersatu, kota ini pasti akan bangkit dan maju,” tegasnya.
Meskipun Ambon saat ini belum masuk dalam 10 besar kota paling toleran di Indonesia, Wattimena optimistis bahwa dengan konsistensi membangun harmoni sosial, predikat tersebut bukan hal yang mustahil.
“Peringatan seperti ini bukan hanya ritual tahunan, tetapi harus menjadi perekat persatuan dan semangat kolaborasi antarumat beragama di Ambon,” katanya.
Wattimena menyampaikan apresiasi kepada Majelis Taklim Al-Madinah atas prakarsa dan kerja keras dalam menyelenggarakan peringatan Maulid tahun ini.(DM-04)
