Ragam
Warga belum Nikmati Listrik, PLN Diminta Maksimal Layani Warga

DINAMIKAMALUKU, AMBON-Komisi II DPRD Maluku, mengakui Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum maksimal memasok kebutuhan listrik didaerah ini. Akibatnya, warga sering mengeluh pelayanan perusahaan plat merah itu.
Ini setelah komisi II menggelar rapat dengan PT PLN Wilayah IX Maluku-Maluku, terkait persoalan listrik 11 kabupaten dan kota di Maluku.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi II, Saudah Tethool, dihadiri anggota komisi, berlangsung di ruang paripurna DPRD Maluku, Rabu(9/9/2020).
Wakil Ketua Komisi II, Turaya Samal menilai pelayanan PT (Persero) PLN belumlah maksimal melayani masyarakat di kabupaten. Apalagi ditengah pandemiCovid-19, masyarakat membutuhkan listrik bagi keperluan belajar anak di rumah.
“Dengan adanya pandemi masyarakat semakin kesulitan ketika anak-anak sekolah belajar dengan sistim virtual yang memerlukan tenaga listrik. Bagaimana mereka bisa belajar secara baik kalau listriknya sering padam, ” ujar Samal.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi II , Temmy Oersepuny.
Menurutnya, di Kabupaten Kepulauan Aru juga mengalami hal yang sama.
“Di dalam kota Aru saja listrik sering padam apalagi yang ada di pulau-pulau? Kita mengharapkan PT PLN dapat melistriki wilayah-wilayah agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Maluku,” tandas Oersepuny.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Maluku, Wahid Laitupa menilai bahwa PT PLN tidak transparan terkait dengan berbagai kendala yang dihadapi, sehingga menyebabkan listrik menyala tidak merata.
“Saya kita perlu ada pemetaan dengan memberikan zona mana yang sangat sulit bagi PT PLN dalam hal memberikan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat di Maluku. Kita juga perlu keterbukaan dari PT PLN terkait persoalan kelistrikan di Maluku,” tandas Laitupa.
Ketua Komisi II, Saudah Tethool menitikberatkan pada daerah- daerah yang belum teraliri listrik terutama daerah kecamatan dan pedesaan di Maluku.
Menanggapi apa yang disampaikan Komisi II, General Manager PT PLN Maluku- Maluku Utara, T. Widow mengatakan jika terkait masalah kelistrikan di Seram Bagian Timur perlu dilakukan kerjasama . Sementara mesin mesin yang ada harus sesuai dengan standar yang diberlakukan PT PLN.
” Sementara di beberapa daerah diusahakan agar bisa terpenuhi kelistrikan bagi kebutuhan masyarakat. Memang ada beberapa kendala terkait kondisi mesin, namun selalu diusahakan lebih baik,” ujar dia
(DM-01).
