Hukum
Takut Sanksi Adat, Bupati MBD Minta Maaf Akui Caci Maki, Yoltuwu : Saya Sudah Serahkan ke Keluarga
AMBON,DM.COM-Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benjamin Thomas Noach, sepertinya mulai panik, setelah dirinya mencaci maki Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan MBD, Onisimus Yoltuwu.
Yoltuwu, dicaci maki termasuk orang tuanya sudah meninggal usai pencoblosan pemilu legislatif 14 Februari 2024 lalu di pendopo Bupati MBD. Orang pertama di bumi Kalwedo itu geram dan gusar diduga dipengaruhi minuman keras jenis Sopi, kesal karana adik kesayanganya Yani Noach yang mencalonkan diri merebut kursi anggota DPRD Provinsi Maluku beserta sejumlah Caleg DPRD MBD dari PDIP, kalah di Desa Tomra, kampung halaman Yoltuwu. Yoltuwu bersama sejumlah pejabat dan ASN lainya diduga diperintahkan kerja politik untuk misi pemenangan adiknya dan Caleg DPRD MBD dari PDIP.
Sesuai informasi yang diperoleh DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (8/3/2024), disinyalir menghindar atau lari ke Kota Ambon, usai mencaci maki Yoltuwu, Bupati MBD kembali ke Tiakur, Kamis (7/3/2024).”Saat tiba di Tiakur, Bupati MBD memerintahkan untuk segera memanggil Yoltuwu,”kata sumber DINAMIKAMALJKU.COM, Jumat (8/3/2024).
Namun, Yoltuwu belum memenuhi panggilan Bupati. Namun, sore hari Yoltuwu memenuhi panggilan Bupati. “Saat tiba di Pendopo, Bupati langsung mencium dan meminta maaf Yoltuwu. Ketika itu banyak pejabat yang hadir. Bupati dan Oni kemudian empat mata disalah satu ruangan sekitar 30 menit. Bupati panik karena hampir semua warga MBD dan dirantau kecam sikap arogansi Bupati. Ini sangat berpengaruh di Pilkada MBD,”bebernya.
Sumber itu, mengaku, meski Bupati telah minta maaf dan minta diatur secara baik-baik agar dirinya tidak kena sanksi adat.”Namun,Yoltuwu meminta Bupati bertemu Kepala Suku Day Tioma di Tiakur, karena sudah menyerahkan persoalan dirinya di caci maki ke keluarga besar Tomra,”sebutnya.
Sementara itu, Oni Yoltuwu membenarkan dirinya dipanggil beberapa kali, namun baru memenuhi panggilan sore hari.”Tentu Pak Bupati dan saya saling memaafkan sebagai adik dan kaka dalam birokrasi, pasti saling memaafkan. Tapi keluarga besar sudah ada. Keluarga sudah tahu dan duduk sikapi. Keluarga sikapi agar harus selesai. Saya anggap sudah selesai, tapi nanti ketemu kepala suku lalu ketemu keluarga,”kata Yoltuwu, ketika dihubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (8/3/2024).
Soal, Bupati mengaku salah, dia mengaku, tentu semua orang tahu kalau gestur tubuhnya sudah mengakui pernah mencaci maki dirinya. Apalahi, mencaci maki orang tua saya yang sudah meninggal. Tapi, saya sudah serahkan ke keluarga sehingga saya tidak bisa mrencampuri, “bebernya.
Soal, siapa yang diutus memanggilnya untuk menemui Bupati.”Kalau tidak salah Bupati suruh kepala Kesbangpol, Sekda WA dan ajudan menghubungi saya beberapa kali untuk menemui Pak Bupati. Tapi ketika itu saya pulang makan siang. Saya juga tidak balas. Sekitar pukul 16. 15 WIT baru beta kesana ketemu Pak Bupati,”terangnya.
TOKOH ADAT BERSIKAP
Sementara itu, itu semua lembaga adat di Desa Tomra, mulai menggelar rapat untuk menyikapi sikap arogansi Bupati MBD.”Tadi malam katong sudah pertemuan di Lutru Unni bersama semua Saniri dan tokoh masyarakat dan bersepakat bahwa hari ini pertemuan lanjutan di Nenawa yang juga dihadiri oleh saudara Oni Joltuwu bersama perwakilan dari Tiakur Bu Tom Ratu juga Jef Makuku,”kata salah satu, Lembaga Adat Negeri Day Tyoma, Saniri Totneno dari Dai Warat, Neles Septory, ketika menghubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (8/3/2024).
Tak hanya itu, lanjut dia, sesuai hasil pertemuan Maran Tipru dengan perwakilan Dai Tyoma di Tiakur; Melalui Om Cau Yoklely (Saniri Letyalupnu), bahwa, proses pertemuan awal di keluarga khusus Maran Tipru, maka selanjutnya akan dikumpul semua lembaga Adat Negeri Dai Tyoma.
” Om Cau juga menjelaskan bahwa beberapa hari yang lalu ada perwakilan bapak Bupati menemui bapak Tom Ratu (Kepala Suku Day TiomaTiakur) dan beberapa keluarga di Tiakur, namun oleh bapak Tom Ratu, mereka diminta untuk kembali dan utus orang orang yang tepat atau dari Kisar, jangan dari lain tempat,”tuturnya.
Soal, sikapnya terhadap tindakan Bupati MBD, dia meminta agar tindakan Cacian, makian serta tindakan yang tidak wajar yang dilakukan oleh Bupati Maluku Barat Daya terhadap Stap ASN yang juga adalah Sekretaris Kantor Dinas Perikanan dan kelautan MBD, juga kata-kata yang tidak selayaknya dikeluarkan oleh seorang Pejabat Daerah (Bupati) terhadan orang Tua dari Bapak Onisimus Yoltuwu yang sudah lama meninggal dunia.
“Sehingga menurut Saya, tindakan ini harus dituntaskan melalui denda Adat yang harus dilakukan di Negeri Dai Tyoma “dihadapan semua warga Negeri,”tegasnya.(DM-02)
[