Connect with us

Hukum

Kakandepag MBD : Saya Tak Lecehkan & Langgar HAM Oknum Guru Agama

Published

on

AMBON,DM.COM,-Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakemenag) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Stepanus Tia, membantah telah melecehkan dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), terhadap salah satu oknum guru agama didaerah itu.

“Tidak benar saya lakukan pelecehan dan langgar HAM. Buktikan kalau saya melakukan pelecehan dan langgar HAM. Apakah saya lakukan pelecehan secara verbal. Ketika itu saya sampaikan di Whatshap Group kalau dana direkening tidak ada bukan kepada orang tertentu tapi kepada semua anggota Whatshap group. Lalu saya dituding lakukan pelanggaran HaM. Apakah saya melakukan penculikan atau pembunuhan. Khan tidak,”kata Tia, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (4/9/2024).

Pernyataan Tia, sekaligus menepis tudingan salah satu oknum guru, yang menudingnya melakukan pemblokiran rekening para guru agama didaerah itu, sehigga dia dituding melakukan pelecehan dan pelanggaran HAM.

Dia mengaku, pihaknya melakukan koordinasi dengan Kepala BRI Cabang Tiakur, terkait rekening oknum guru tersebut, ternyata rekening yang bersangkutan saldonya kosong.

“Itu kordinasi hari pertama, saat itu belum diketahui kalau dana TPG belum dicairkan. Jadi itu pernyataan pertama dari ibu kepala BRI. Nah, meski kita ketahui bahwa saldo guru tersebut kosong, tapi kita tidak sampaikan di Wahatshap gorup kalau rekeningnya kosong. Kita sampaikan kepada semua anggota group. Jadi kita koordinasi dengan kepala BRI hingga dua kali,”terangnya.

.Untuk itu, dia menegaskan, dirinya tidak pernah blokir rekening guru. “Tapi blokir dana tunjangan profesi guru. Mereka belum masukan laporan semester 1 Januari 2024 sampai Juni 2024. Jadi biasanya dananya Cair tiap bulan. Jadi memang Arahan Pak Kakanwil Agama Maluku, dana diblokir. Jadi masukan laporan dulu. Kalau sudah masukan laporan tidak masalah,”kata Tia.

Dia mengaku, guru yang sudah masukan laporan dananya sudah dicairkan.”Saya ini kepala kantor. Ada PPK pejabat pembuat komitmen dan pengawas pendidikan Agama Kristen. Semua sesuai konfirmasi kepala seksi dan pengawas berdasarkan laporan yang masuk. Tapi kita blokir dana TPG, kami surati BRI. Baru satu kali. Selama ini seng ada masalah,”jelasnya.

Namun, ingat dia, salah satu guru agama, melapornya menilep uang guru di MBD. “Uang tidak masuk ke rekening saya atau bendahara. Uang itu masuk di rekening pribadi guru. Tidak mungkin kami ambil uang mereka. Jadi uang masuk rekening ke mereka,”jelasnya.

Dia mengaku, para guru yang merasa belum memasukan laporan baru dapat tunjangan.”Jadi selesaikan kewajiban mereka baru dapat tunjangan. Juli dan Agustus belum bayar. Juli yang kami bayar bisa masuk laporan,”sebutnya.

Meski begitu, dia mengaku, guru agama yang komplain salah satu guru yang sudah mengetahui namanya.. Dia mengaku, soal dana sisa guru tersebut direkeningnya, dirinya memerintahkan Kasubag Tata Usaha mengecek dana sisa Letelay direkening BRI.

” Tapi kepala BRI mengatakan bahwa ibu tersebut tidak punya uang di rekening di bank. Makanya saya Whatshap ke ibu tersebut. Kalau mau cek saldo ibu cek dulu ibu. Ini orang bank yang bilang. Saya bilang lain kali cek dulu. Saya tidak lecehkan beliau. Saya tidak langgar HAM. Beliau permalulan saya di WA. Dua tahun lalu kasih naik di WA group saya bilang makan uang PPG di MBD. Uangnya kasih ke rekning masing-masing Apalagi memotong. Beliau laporan tidak valid. setiap pertemuan tidak hadir. Semua guru antar kalau ibu Letelay titip. Kalau datang langsung kami jelaskan kekurangan, “ingatnya.

Meski begitu, Stepanus menyampaikan bahwa, ada kesalahan teknis yang dilakukan operator dan pembuat daftar usulan karena miskomunikasi.

“Selaku Kepala Kantor, saya menyampaikan Permohonan Maaf terkait Kesalahan Teknis yang dilakukan oleh Operator dan Pembuat Daftar Usulan, karena Miskomunikasi antara mereka berdua, maka terjadi kesalahpahaman, tapi gari ini Saya telah memerintahkan Kasubag TU untuk melakukan Pembukaan Blokir Nomor Rekening semua Guru Penerima TPG. Jadi ada Kesalahan teknis jadi selalu Kepala Kantor Saya Minta Maaf,”pungkasnya.(DM-04)

.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *