Ragam
Reruntuhan di Bendungan Way Apu, Target Penyelesaian Bakal Bergeser

AMBON,DM.COM,-Proses pengerjaan mega proyek Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, saat ini memasuki 43 persen. Namun, struktur bendungan bernilai triliunan rupiah itu runtuh. Akibatnya, target penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) itu bakal bergeser dari jadwal yang direncanakan.
Ini setelah, Deputi I Bidang Infrastruktur Febry Calvin Tetelepta melakukan kunjungan lapangan ke salah satu PSN di Provinsi Maluku, di Bendungan Way Apu, Selasa (15/11/2022).
Dalam kunjungannya, Febry mengatakan, perlunya kerja keras lagi untuk penyelesaian target dari _impounding_ Bendungan Way Apu sebelum semester I 2024. “Ada reruntuhan saat pengerjaan tunnel bendungan, sehingga menyebabkan bergesernya target waktu pengerjaan. Kita perlu kerja keras lagi dan membutuhkan tingkat presisi yang lebih agar impounding bendungan bisa terpenuhi pada akhir 2023 mendatang,”kata Febry Calvin Tetelepta di Ambon, Rabu (16/11/2022).
Febry menjelaskan, capaian kontruksi saat ini adalah 43 persen, sehingga dibutuhkan capaian sekitar 40 persen lagi agar dapat memenuhi syarat _impounding_ dengan estimasi waktu 409 hari ke depan.” Pembangunan Bendungan Way Apu ini kategori ‘rawat inap’, akan selesai sebelum semester I 2024 mendatang, namun perlu kerja keras untuk penyelesaian setiap tahapannya. Percepatan bisa dilakukan di pekerjaan penimbunan tanah, sedangkan untuk penyelesaian reruntuhan di tunnel dan penyelesaian pembangunan tunnel membutuhkan presisi dan kehati-hatian ” pungkasnya Febry.
Seperti diketahui, Bendungan Way Apu yang berlokasi di Kabupaten Buru , Provinsi Maluku adalah salah satu PSN yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Infrastruktur dengan luas daerah genangan mencapai 235,10 hektare ini akan menjadi bendungan multifungsi bagi masyarakat Maluku.
Manfaat tersebut antara lain ketersediaan air irigasi seluas 10 ribu hektare, tersedianya air baku dengan debit 0,5 meter kubik per detik, kemampuan mereduksi banjir sebesar 557 meter kubik per detik, pembangkit listrik sebesar 8 megawatt yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah, serta sebagai tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.(DM-01)
