Kesehatan
Pastikan Ternak Hewan Kurban Sehat, Dinas Pertanian : Pemeriksaan Rutin
BULA,DM.COM,-Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) akan memastikan hewan ternak yang digunakan sebagai hewan kurban saat perayaan Hari Idul Adha 1444 Hijriyah terbebas dari penyakit menular.
Plt Kepala dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Seram Bagian Timur Asis Rumadaul mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan secara internal untuk langkah-langkah yang akan dilakukan.
Ia mengungkapkan dalam waktu dekat atau sebelum hari H perayaan Idul Adha, pihaknya akan melakukan pendataan sekaligus pemeriksaan kesehatan semua hewan ternak yang dijadikan hewan kurban di kabupaten bertajuk Ita Wotu Nusa itu.
“Sehingga dari aspek kesehatan hewan itu sendiri secara teknis tidak terjadi hal-hal terkait dengan persoalan penyakit menular terjangkit pada ternak sapi maupun kambing,” ujar Rumadaul kepada wartawan di Bula, Rabu (15/5/2024).
Menurutnya, pemeriksaan kesehatan hewan ternak tersebut tidak terbatas hanya pada saat perayaan Hari Raya Idul Adha, akan tetapi rutin dilakukan setiap tahun.
Sejauh ini, Ia menyebutkan pemeriksaan kesehatan hewan ternak tersebut masih difokuskan di wilayah Bula, namun kedepan akan menyasar wilayah-wilayah lainnya.
“Memang setiap tahun kita lakukan seperti itu, kunjungan ke masing-masing RT RW desa-desa di dalam kota Bula dan mungkin kedepan kecamatan-kecamatan penyangga juga kita lakukan untuk deteksi sejauh mana tingkat pelayanan kesehatan kepada hewan kurban,” katanya.
Disingung mengenai penyakit menular pada ternak seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Rumadaul mengakui kabupaten Seram Bagian Timur tidak termasuk daerah di Maluku yang memiliki potensi penyebaran kasus penyakit tersebut.
Namun demikian, Ia menyebut koordinasi dengan Balai Kartina Maluku rutin dilakukan untuk langkah antisipasi penyebaran kasus PMK di kabupaten Seram Bagian Timur.
“Kemarin kita koordinasi dengan Balai Karantina Maluku mungkin tahun ini ada satu pos di Bula kalau tidak salah nah ini kita kolaborasi sehingga kita antisipasi supaya PMK ini tidak boleh terjadi di kabupaten Seram Bagian Timur,” ujarnya.
Selain itu, koordinasi lanjutnya juga dilakukan dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk meminimalisir penyebaran kasus PMK pada ternak yang masuk maupun keluar dari kabupaten Seram Bagian Timur.(DM-05)