Pendidikan
Demi Hattu : Penempatan Guru P3K di Saparua Tak Sesuai Perencanaan
AMBON,DM.COM,-Wakil Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Demianus Hattu mengaku, para guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), telah mengantongi Surat Keputusan (SK). Hanya saja, dia menilai, penempatan guru P3K tidak ada perencanaan yang jelas.
Akibatnya, ungkap politisi senior itu, salah satu guru Bahasa Inggris, P3K di SMP 44 Malteng yang sudah bertugas tujuh tahun disekolah tersebut, namun ketika menerima SK penempatan justeru bertugas di sekolah lain.”Tentu guru Bahasa Inggris, tidak ada di SMP 44 Malteng, karena selama ini hanya satu guru Bahasa Inggris ,”kata Hattu, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (7/6/2024).
Mestinya, harap dia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malteng, melalui Koordinator wilayah di Kecamatan Saparua, mengantisipasi agar tidak terjadi kelurangan guru bidang studi.”Mestinya Dinas melalui Korwil mendeteksi hal ini, sehingga penempatan guru sesuai kebutuhan. Jangan sampai guru bidang studi kosong di sekolah tertentu di sekolah lain guru bidang studi menumpuk,”ingatnya.
Dia mencontohkan, guru agama di sekolah tertentu menumpuk hingga 3 orang guru.”Nah, saya berharap, kedepan Dinas melalui Korwil punya data dan perencanaan yang jelas. Setidaknya, Korwil punya peran penting menyuplai data yang benar agar tidak terjadi persoalan dilemudian hari,”ingatnya.
Dia berharap, kedepan penempatan guru mesti selektif, sehingga tidak terulang lagi.”Jangan hanya duduk di belakang meja. Saya kira program Kadis Dikbud Malteng punya program mudik ke kecamatan sangat bagus. Untuk mendeteksi berbagai persoalan pendidikan di tingkat kecamatan,”harapnya.
Untuk itu, mantan Guru ini berharap, Penjabat Bupati Malteng, Rakib Sahubawa melihat persoalan penempatan guru, sehingga penyebaran dan pemerataan guru terdistrinusi dengan baik. “Pak Pj Bupati mesti perhatoan ini. Dikuatirkan ada order penempatan guru, yang merugikan anak didik,”pungkasnya.(DM-04)