Politik
DPRD SBT Menduga Ada Penimbunan BBM Jenis Pertalite di Dua SPBU Bula
BULA,DM.COM,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), menemukan sejumlah data yang dinilai janggal dalam pencatatan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Kejanggalan data ini ditemukan DPRD Kabupaten SBT setelah melakukan inspeksi mendadak atau Sidak di dua Stasiun pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) dalam Kota Bula pada Rabu, Rabu (5/7/2023).
Sidak yang dipimpin wakil ketua DPRD SBT, Agil Rumakat (F-Golkar) ini menyasar SPBU Sesar dan SPBU lapangan Pancasila, Kota Bula. Sejumlah anggota dewan turut ambil bagian dalam sidak tersebut. Mereka antara lain, Husin Rumadan (F-PKS), Hasan Day (F-PKS), M. Umar Gazam (F-Gerindra), Costansius Kolatfeka (F-Gerindra), Munawir Kubal (NasDem), Alexander Patty (NasDem), Husein Kelilauw (F-Golkar), Ismail Rumbalifar (F-Golkar), Aziz Yenlua (F-PDIP), Wa Muaiya (F-PAN) dan Hj. Latif Suin (Demokrat).
Wakil ketua DPRD SBT Agil Rumakat yang dikonfirmasi wartawan usai sidak di dua SPBU itu mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan dari data yang disampaikan oleh petugas SPBU yang ditemui saat sidak.
Penyampaian data tersebut menurut dia, sangat tidak rasional. Berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan oleh Pertamina maupun agen penyalur dalam rapat gabungan komisi. Seperti adanya ketidakcocokan data antara jumlah kendaraan dan jumlah BBM yang telah disalurkan.
“Ada perbedaan data yang dilaporkan oleh Pertamina maupun penjelasan dari pemegang APMS serta data ril dilapangan. Sangat tidak rasional,”katanya.
Salah satu contoh yang disampaikan pihak pengelola, dalam sehari SPBU didua tempat berbeda melayani pengisian BBM jenis pertalite untuk 400 kendaraan roda empat belum lagi ditambah dengan kendaraan roda dua.
“Dalam satu hari SPBU disekitar lapangan Pancasila melayani sekitar 250 mobil kemudian yang ada di Sesar itu sekitar 190 lebih, jadi dua itu sekitar 400 mobil ditambah lagi dengan motor. Ini kan sesuatu yang tidak ril,”ujarnya.
Ia menduga, salah satu penyebab kelangkaan Pertalite di SPBU dikarenakan adanya praktek penimbunan untuk dijual sebagai pengecer. Praktek ini biasa dilakukan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat yang telah didesain.
“Tadi saran kami kepada pengelola agar perilaku Tap minyak atau penimbunan secara ilegal ini harus dihentikan,”ujarnya.
Ketua DPD partai Golkar SBT ini mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa bersikap. DPRD nanti akan menyampaikan sikapnya setelah data penjualan pada SPBU Pertamina di Geser dan Gorom dirampungkan.
“Besok kita kunjungi SPBU di Geser dan Gorom untuk lebih memvalidkan data terkait dengan kondisi penjualan BBM,”ungkap dia.
Menurutnya, kelangkaan BBM dan lonjakan harga dibeberapa titik di Kabupaten Seram Bagian Timur sangat tidak wajar. Sebab, dalam laporan manajemen depot Pertamina Fuel Bula pada rapat gabungan komisi yang digelar DPRD disampaikan sejauh ini stok BBM untuk daerah itu sangat mencukupi.
“Tapi disisi lain ada kelangkaan bahkan ada lonjakan harga. Hari ini kita langsung kunjungi SPBU di Bula untuk mengambil data ril. Memang ada beberapa kejanggalan,”katanya.
Ia mengaku, setelah melakukan sidak diseluruh SPBU, gabungan komisi di DPRD SBT ini akan kembali menggelar rapat untuk menentukan tindakan apa yang nanti dilakukan. Bila temuan tersebut mengarah pada tindak pidana maka DPRD akan berkonsultasi dengan pihak kepolisian untuk diproses secara hukum.
“DPRD setelah kunjungan ini selesai akan melakukan rapat untuk tindakan apa yang nanti dilakukan. Tadi rapat hadir juga dari kepolisian, kami sudah bersepakat kalau ada temuan yang mengarah kepada perbuatan melanggar hukum kita proses secara hukum,”tegas dia. (DM-04)