Politik
Gasam: Memilih Pemimpin SBT Harus Kualitatif

BULA,DM.COM,-Pesta demokrasi lima tahunan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) akan dihelat pada 27 November 2024 nanti. Sejumlah tokoh politik dan birokrat digadang-gadang bakal merebut kursi bupati dan wakil bupati.
Mereka adalah figur yang tidak asing lagi bagi masyarakat di kabupaten berjuluk Ita Wotu Nusa itu. Karena itu, masyarakat diminta untuk melihat siapa calon bupati dan wakil bupati yang akan dipilih untuk memimpin daerah itu lima tahun kedepan.
Pilihan politik yang dituangkan akan menjadi penentu daerah itu bisa maju atau tidak dalam pembangunannya lima tahun kedepan. Maka itu, ada dua faktor yang disarankan. Pertama, cara melahirkan pemimpin dan kedua, melihat figur dari cara berpikirnya.
Pendapat ini disampaikan M. Umar Gasam yang menjadi salah satu narasumber dalam dialog publik bertema meneropong pemimpin 5 tahun kedepan yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI Kabupaten SBT di salah satu Kafe di kawasan pantai Wailola Kota Bula pada Kamis, (13/62024)
“Meneropong pemimpin Seram Bagian Timur ini hanya dua perspektif. Pertama, bagaimana cara kita melahirkan pemimpin dan kedua, melihat seberapa besar isi kepala (cara berpikir) calon pemimpin yang akan kita pilih,”ungkap Gasam.
Anggota DPRD SBT ini berpendapat, memilih pemimpin yang layak, utamanya untuk Kabupaten Seram Bagian Timur harus didasarkan pada pendekatan kualitas figur. Karena aspek ini akan menjadi penentu untuk melahirkan pemimpin yang mampu menahkodai SBT lima tahun kedepan.
“Istilah yang paling sering kita dengar adalah hasil ditentukan oleh proses. Kita kadang-kadang hanya melihat hasil tapi lupa akan proses,”ucap dia.
Figur yang tidak potensial kadang menjadi pilihan pemilih karena faktor pendekatan emosional dan kultur. Terbukti di banyak tempat pemimpin yang telah dipilih tidak mampu membawa perubahan berarti bagi daerah yang dipimpinnya. Maka dari itu dia menyarankan agar faktor kuantitatif menjadi tolak ukur untuk memilih pemimpin SBT lima tahun kedepan.
“Kenapa saya harus memulai dari dua aspek ini, karena memang dalam setiap jenjang level kepemimpinan secara umum orang memilih pemimpin itu dasar yang paling fundamental itu hanya aspek kuantitatif yang mendominasi aspek kualitatif,”ungkap dia.
Dalam diskusi publik yang diikuti Organisasi Kepemudaan ini, PWI Kabupaten SBT menghadirkan sejumlah narasumber. Mereka antara, politisi PKS Husin Rumadan, politisi PDIP Abdul Aziz Yenlua, ketua Muhammadiyah SBT Muhammad Saleh Tianotak dan ketua KNPI SBT Rusdi Rumata. (DM-06)
