Connect with us

Politik

Maluku Tengah Memilih Pemimpin : Jangan Salah Pilih !!

Published

on

Oleh :
M. Saleh Wattiheluw
(Pemerhati Pembangunan, Dosen Unidjar Masohi)

KURANG lebih empat bulan lagi pehelatan pesta demokrasi pemilukada berlangsung. Suhu politik di kabupaten bertajuk Pamahanunusa mulai memanas. Ini setelah persaingan perebutan rekomendasi di parpol-parpol semakin ketat, demikian para tim sukses mulai bergerak bersaing meraih simpati para pemilih

Momentum pemilukada sangat strategi untuk menentukan arah dan masa depan daerah yang lebih baik termasuk Kab Malteng. Pimilukada dibulan November 2024 mendayang, akan berjalan serentak, artinya pemilihan bupati/walikota/gubernur, pemilukada merupakan momentum penting dan sangat strategi dalam sejarah perpolitikan di Indonesia.

Sangat strategi karena terdapat berbagai dampak positif yang sangat menguntungkan dalam proses demokrasi, tidak ada lagi istilah petahana, tertutupnya ruang mobilisasi pemilih antar kabupaten/kota, setiap bakal calon memulai star dari titik nol, soal peluang tentunya semua pasangan calon memiliki peluang sama.

Salah satu faktor penentu kemenangan adalah calon wakil Bupati, siapa calon Bupati yang cerdas membidik calon wakil yang tepat, maka dipastikan akan meraih kemenangan.

Dari hasil pantauan dilapangan ternyata sudah beredar beberapa nama figur yang yang telah mempersiapkan diri ingin memimpin bumi Pamahanunusa antara lain; Muhamad Marasabessy (MM), Ibrahim Ruhunusa (IR), Mirati Dewaningsih Tuasikal (MDT), Zulkarnaen Awat Amir, (ZA), Andi Munazir (AM), dan Yohanes Maswara (YM).

Pada tingkat masyarakat dengan segmentasi yang bervariasi, terdapat kesan dan harapan yang sama yaitu agar Maluku Tengah harus lebih baik dimasa akan datang, katong banyak masalah. Artinya memberikan isyarat kepada pasangan calon harus tahu masalah daerahnya secara konprehensif dan mendasar.

Karena itu masyarakat Malteng jangan salah pilih pemimpin. Apakah masyarakat Malteng bisa konsisten ditengah kesadaran bahwa Malteng banyak masalah ? Ataukah paradoks pada saatnya manakala ada tim pasangan calon menggoda sebelum dan menjelang hari pemungutan suara dengan cara kasih uang atau bingkisan dan atau pemberian janji-janji

Masyarakat jangan mau hanya dijadikan sebagai komoditi politik yang pada akhirnya akan menanggung beban berlanjut dikemudian hari, sebagai akibat dari proses politik yang terdistorsi dengan praktek-praktek politik uang dan mungkin manupulasi suara rakyat. Ketika itu terjadi maka Malteng akan mengalami nasib yang sama. Disinalah dituntut peranan lembaga-lembaga penyelenggara Pemilu mulai dari tingkat Kabupaten sampai TPS untuk berperan secara maksimal.

Dalam merespon kesan dan harapan masyarakat tersebut, tidak ada solusi lain kecuali butuh seorang pemimpin Bupati yang lahir dalam proses demokrasi dengan rekam jejak yang mumpuni, di birokrasi pemerintahan, pemahaman tentang kemasyarakatan & prularisme yang kuat disertai mimiliki ide-ide inovasi untuk membangun dan mengurai problematika Kabupaten Maluku Tengah

Karena itu, saatnya kaum cerdas pandai apakah akademisi, politisi, pengamat, aktivis kampus, aktivis LSM untuk ikut berperan memberikan pencerahan kepada masyarakat Maluku Tengah agar masyarakat merubah cara berpikir yang benar untuk menggunakan hak konstitusional memberikan suara dengan akal sehat, hindari berpikir pragmatis.(**)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *