Politik
MK Tolak Gugatan Cristal, Lutruntuhluy : Mari Legowo & Bersatu Dukung BTN-Ari

AMBON,DM.COM,– Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah memutuskan menolak gugatan Pilkada Maluku Barat Daya (MBD) yang diajukan oleh pasangan calon Bupati MBD, Hendrik Cristian-Hengki Pelata (Cristal), Selasa (4/2/2025).
Putusan MK bersifat final dan mengikat itu, secara langsung mengesahkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach dan Agustinus Lekwardai Kilikily (BTN-Ari) sebagai pemenang dan siap dilantik membangun bumi Kalwedo lima tahun kedepan.
Atas dasar itu, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati MBD, Cristian-Pelata dan Simon Moshe Maahury-Jhon Uniplaita minta untuk legowo menerima putusan MK dan mendukung serta bersana BTN-Ari membangun daerah yang berbatasan langsung dengan negara Australia dan Timor Leste itu.
Karenanya, Pendiri Forum Komunikasi Pemuda dan Masyarakat MBD-Jakarta, Freni Lutruntuhluy, S.Pd meminta semua calon kepala daerah yang berproses di pilkada MBD bisa bersatu kembali dalam semangat membangun daerah itu.
“Kita minta semua calon kalau dapat bisa bersatu untuk membangun daerah. Memang berat semua perjuangan ini, tetapi bagaimanapun kita adalah negara hukum yang harus tunduk pada putusan tertinggi soal sengketa pilkada MBD yaitu di Mahkama Konstitusi”, ungkap Lutruntuhluy, melalui keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (5/2/2025).
Politisi muda asal Damer yang juga sebagai inisiator pembentukan Forum Komunikasi Pemuda dan Masyarakat (FKPM -MBD) ini mengatakan, proses dan dinamika politik kemarin memang tidak mudah untuk dipulihkan dalam waktu cepat, karena banyak masalah sosial yang timbul selama proses itu berlangsung. Namun, menurutnya, calon yang berproses kemarin juga adalah Putera daerah terbaik, negarawan yang ia yakini mampu menerima semua situasi ini.
“Rakyat MBD akan lebih baik kedepan kalau komunikasi politik Pa Oyang Noach dengan Wakilnya, Pa Hendrik Cristian dengan Wakil dan Pa Mos Maahuri ini cepat mencairkan situasi lapangan dan pendukungnya masing-masing. Kita tidak bisa bertahan dengan prinsip selama negara ini menghendaki kita harus patuh terhadap putusan hukum. Karena itu menurut saya jauh lebih baik niat merangkul itu datang dari pemenang yaitu Pa Benyamin Noach dan Wakilnya”, ungkapnya.
Freni Lutrun jurnalis senior di Jakarta itu mengatakan, MBD harus belajar dari pilkada di daerah lain yang para calon pemimpinnya begitu cepat menyatuh karena mereka memiliki pertimbangan matang soal memulihkan keadaan rakyat. Mereka kemudian menyatuhkan persepsi bersama untuk sama-sama ikut membangun daerah meskipun tidak menang dalam proses pilkada.
Dalam situasi ini, kata dia, semua calon juga sebelum berproses semua menyatakan komitmen untuk siap memang dan siap untuk kalah. Hanya saja kekelahan itu memang agak sulit terlupakan dengan waktu cepat. Meski begitu, kata dia, semua ini untuk kepentingan rakyat.
Dalam pandangan yang berbeda, ia menambahkan, memang kalau ada pilihan untuk tidak bersama-sama atau ambil bagian dalam oposisi juga ada baiknya agar dalam kepentingan membangun daerah terjadi keseimbangan kebijakan politik pemerintahan dan aspirasi rakyat yang datang dari luar luar eksekutif dan legislatif. (DM-04)
