Connect with us

Ragam

Ortu Yoltuwu Ikut Dicaci Maki, Kepala Suku Day Tyoma Tiakur : Harus Ada Sanksi Adat ke Bupati MBD

Published

on

AMBON,DM.COM,-Sikap Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benjamin Thomas Noach, mengeluarkan kata makian kepada Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan MBD, Oni Yoltuwu, berbuntut panjang dan sorotan kepada Bupat terus mengalir.

Ironisnya, kata-kata kotor yang dikeluarkan orang pertama di bumi Kalwedo yang kental dengan tata krama adat dan istiadat turun temurun itu, dilanggar dan dinodai sendiri oleh sang Bupati.

Padahal, Bupati dengan sombong di berbagai kunjungan kerja di sejumlah pulau, selalu mengatakan kepada warganya, bahwa dirinya adalah kepala soa mata rumah di Kisar. Namun, dia tidak menunjukan eksistensinya dan contoh sebagai pimpinan pemerintahan dan pimpinan adat yang baik.

Lantas, apa saja sikap desa asal Yoltuwu terhadap Bupati, Kepala Suku Day Tyoma Tiakur dan sekitarnya, Tom Ratu mengaku, pihaknya sangat marah terhadap sikap Bupati. “Jadi kami sangat marah dan malu terhadap tindakan Bupati. Apalagi, maki Oni Yoltuwu dengan orang tuanya (ortu) yang sudah meninggal. Nah, ini yang kami tidak terima,”kesal Ratu, ketika dihubungi DINAMIKAMALUkU.COM,Jumat (1/3/2024).

Atas dasar itu, dirinya mengaku, usai berita Bupati MBD caci maki Yoltuwu viral di media sosial, pihaknya telah mengutus dua perwakilan menemui Sekda MBD sebagai keluarga Bupati dari Kisar.”Kami duduk dua malam sikapi persoalan ini. Kami sudah utus dua orang temui Sekda. Kami memberitahukan bahwa ada persoalan yang harus diselesaikan secara adat,”terannya.

Ketika disinggung perosalan ini sudah disampaikan ke Kepala Desa Tomra, dia mengaku, pihaknya sudah memberitahukan kepada keluarga Yoltuwu.”Nah, kakak Oni Yoltuwu, sudah disampaikan ke Kades Tomra. Kalau terkait persoalan ini, kami tidak libatkan Kades Tomra. Kami selesaikan sendiri. Nanti, saat prosesi adat baru Kades dan staf diundang hadir. Jadi kewenangan kami selesaikan,”jelasnya.

Tak hanya itu, selain Tom Ratu dalam kedudukan sebagai kepala suku Day Tyoma Tiakur, namun kapasitasnya sebagai Ryesre Ornuse (tuan tanah di Tomra) mengaku, pihaknya akan mengupayakan agar Bupati diberikan sanksi adat. “Menurut beta harus ada sanksi adat bagi Pak Bupati sesuai adat istiadat Day Tyoma Nus Wotelu Raipaltatra,”tegasnya.

Apalagi, ingat dia, Bupati seorang tokoh adat di Kisar. “Tapi kenapa omongnya begini (maki) kepada masyarakat saya. Mestinya memberikan contoh yang baik. Bupati di Kisar itu sebagai kepala soa, sebagai seorang tokoh adat di Kisar sebagai Kepala Soa. Itu yang disayangkan. Sebagai tokoh adat yang tahu adat istiadat. Dimana-mana Bupati sampaikan bahwa sebagai Kepala Soa saat kunjungan, tapi kenapa sikap seperti orang yang tidak tahu adat,”kesalnya.

“Tapi, kenapa pa Bupati maki saya punya adik Oni dengan orang tuanya. Beta pung tanta itu sudah meninggal lama, ada buat salah apa di pa Bupati, lalu Pa Bupati maki begitu kepada almarhumah ?,”tanya Ratu.

Untuk itu, lanjut dia, dirinya sebagai kepala suku Day Tyoma yang ada di Tiakur tidak menerima tindakan Bupati terhadap Yoltuwu.”Karena kita adalah anak-anak adat yang harus tahu syoli lyeta dan perlu pa Bupati tahu beta dengan adik Oni posisi kami di desa Day Tyoma di Letti juga kami adalah Ornuse ( tuan tanah) yang penuh dengan adat istitadat .
Pa Bupati harus tahu bahwa katong orang Maluku laki-laki bisa rela mati karena Demi nama dan demi saudara perempuan,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *