Politik
Tokoh Muda Asal Kei Ini Minta JAR & Timses Stop Lakukan Politik Identitas
AMBON,DM.COM,-Salah satu komponen pemuda Kei, Marco Talubun, meminta kepada calon Gubernur Maluku, Jefri Apoly Rahawarin (JAR) bersama tim suksesnya (timses) agar tidak melakukan politik identitas terhadap suku tertentu dalam perhelatan pemilihan Gubernur Maluku, Periode 2025-2030.
Apalagi, ingat dia, tim pemenangan JAR dalam berbagai kesempatan kampanye di Kota Tual dan Maluku Tenggara, mengajak orang Kei harus memilih orang Kei, karena saatnya orang Kei menjabat Gubernur Maluku.
“JAR, tidak sedikit pun menunjukan citra orang Kei di mata masyarakat Maluku umum dan kami selaku orang Kei khususnya,”kata Talubun, melalui keterangan tertulis yang diterima, DINAMIKAMALUKU.COM, Senin (18/11/2024).
Aktivis GMKI ini mengaku, Falsafah “AIN NI AIN” yang merupakan perekat kearifan lokal orang Kei, mestinya disebarluaskan kepada warga Kei yang hidup di kepulauan Kei maupun di perantauan pada setiap aktifitas kehidupan.
“Jangan menjadiakan “AIN NI AIN” sebagai komoditi politik untuk mengarahkan orang Kei harus dukung orang Kei saja!,”tegasnya.
Untuk itu,Talubun menegaskan, bilamana para pelaku politik yang memiliki nalar intelektual mumpuni kemudian dari partai yang mengusung slogan Nasionalisme akan tetapi primodialis.”Itu contoh perilaku yang buruk bagi perjalanan Demokrasi di Maluku, sungguh sangat disayangkan,” tandasnya.
Untuk diketahui, Jefry Apoly Rahawarin bersama pasangannya Mukti Keliobas diusung Oleh PDI-Perjuangan, Partai Hanura dan Partai NasDem.
Terpisah, Dekan Fakultas Fisipol Unpatti Ambon, Wahab Tuanaya mengatakan, pemilih yang terpengaruh dengan politik uang dan politik identitas, merusak demokrasi dan melahirkan pemimpin yang tidak berkompeten dan visi dan misinya tidak kuat.
“Nah, kalau pemimpin seperti itu jika terpilih tentu mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok ketimbang masyarakat,”kata Tuanaya, ketika menjadi pembicara pada cofee morning yang diselenggarakan Dinas Kominfo Maluku dengan tema, “Pemilih Cerdas Melahirkan Pemimpin Berkualitas di cafe Panorama,” Senin (18/11/2024).
Untuk itù, dia berharap, pemilih cerdas dan kritis memilih calon pemimpin lima tahun kedepan dengan menawarkan visi dan misi serta program kerja.”Bukan janji kosong. Pemilih setidaknya mengetahui track record calon pemimpin. Untuk itu, pemilih cerdas hindari politik uang dan politik identitas,”pungkasnya.(DM-04)