Connect with us

Politik

Usai Pileg, Warga KKT Ramai Bahas Pilkada, PF Tetap Dijagokan Pimpin Dua Periode

Published

on

AMBON,DM.COM,-Euforia pemilu legislatif dan Presiden, sudah berakhir. Pemenang momentum “pesta” demokrasi nasional lima tahunan itu, setidaknya sudah diketahui.

Karenanya, warga mulai ramai membahas siapa bakal maju mencalonkan diri pada “pesta” demokrasi lokal lima tahunan pada pemilihan kepala daerah, medio November 2024 mendatang.

Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) misalnya, mulai menyebut siapa figuryang bakal berlaga di Pilkada KKT. Bahkan, sebagian dari mereka terang-terangan menjagokan figur tertentu yang berpeluang memimpin di bumi Duanlolat. Namun, sebagian dari mereka dinilai tidak serius dan tidak mempersiapkan diri merebut kursi orang nomor satu di KKT.

Petrus Fatlolon, Bupati KKT Periode 2017-2022, misalnya paling dijagokan, kembali merebut kursi orang nomor satu didaerah itu pada periode 2024-2029, karena paling siap dan fokus mempersiapkan diri kembali memimpin daerah itu.

Apalagi, hasil pemilu legislatif 14 Februari 2024 lalu, hampir dipastikan 3 kader Partai NasDem, termasuk isteri Fatlolon, Jois Pentury, dilantik menjabat anggota DPRD KKT periode 2024-2029, setidaknya menjadi modal “tiket” dan berkoalisi dengan parpol lain usung Fatlolon dan bakal calon Wakil Bupati KKT merebut kursi orang nomor satu dan dua di daerah penghasil minyak dan gas itu.

“Sudah pasti PF (sapaan akrab Fatlolon) kembali pimpin pada periode kedua. PF paling siap dari kandidat lain. Yang lain tidak siap. Bupati KKT periode 2024-2029 sudah diketahui siapa orangnya,”demikian sejumlah percakapan warga KKT diruang publik maupun di aplikasi media sosial seperti group Whatshap.

Salah satu pengamat politik, Herman Siamiloy menilai, Pilkada KKT bakal seru dan berlangsung panas. Meski, PF berpeluang menang, namun berbagai cara bakal di gunakan penantang maupun gerbong sakit hati untuk menjatuhkan PF.”Tapi, masyarakat yang berdaulat menentukan siapa pemimpinya,”kata Siamiloy, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Senin (26/2/2024).

Apalagi, ingat mantan pejabat di Koordinator Perguruan Suasta
(Kopertis) XII Maluku, Papua, dan Papua Barat) PF pernah memimpin lima tahun didaerah itu, tentu masyarakat sudah mengetahui plus dan minus ketika memimpin.”Nah, kalau PF gagal atau tidak maksimal tentu isterinya dan caleg partai NasDem yang tidak terpilih. Ini menandakan sinyal dukungan kuat masyarakat kepada PF. Saya kira ini modal politik PF ketimbang kandidat lain,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *