Ragam
Kampanye di 100 Titik di Kota Ambon, Ini Visi & Misi Bodewin-Ely
AMBON,DM.COM,-Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena-Ely Toisuta, telah menggelar kampanye kurang lebih 100 titik di Kota Ambon. Pasangan nomor urut dua berlatar belakang birokrat dan politisi ini ketika kampanye masyarakat menyambut hangat dan antusias.
Ini karena berdasarkan hasil survei, Bodewin-Ely, paling diinginkan memimpin lima tahun kedepan karena sudah terbukti dan teruji pimpin Kota Ambon. Ini kadena Nodewin pernah menjabat Penjabat Walikota Ambon dua tahun dan berlatar belakang birokrasi dan Toisuta menjabat anggota DPRD Kota Ambon tiga periode dan menjabat Ketua DPRD Kota Ambon.
Lantas, apa saja visi dan misi Bodewin-Ely, diakronim BETA Par Ambon, ketika terpilih merebut kursi orang pertama dan kedua di Kota bertajuk manise ini.
Sesuai visi dan misi Bodewin-Ely, yang diperoleh DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (8/11/2024), yakni Visi : Ambon Manise yang Inklusif Toleran, dan Berkelanjutan.
Ambon Manise menggambarkan sifat “Manis” yang sudah mengalir dalam raga masyarakat Kota Ambon yang terkandung di dalam mencakup, Maju, Aman, Nyaman, Indah, Sehat dan Sejahtera.
Inklusif, dalam konteks pembangunan Kota Ambon, Inklusif dimaknai sebagai pembangunan uang memberi ruang, akses dan melibatkan demua komponen pembangunan dapat berpartisipasi dan berkontribusk dalam pembangunan.
Toleran, dalam kontek pembangunan Kota Ambon toleran memiliki makna Ambon toleran terhadap suku, agama, ras, Ambon terbuka terhadap keberagaman dan menjadikan itu sebagai modal untuk menjadi kota yang berbudaya maju dengan semangat AMBON PAR SAMUA.
Berkelanjutan, dalam perspektif pembangunan jangka panjang Kota Ambon, arti dari keberlanjutan mencakup upaya untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan saat ini tidak hanya memperhatikan kondisi saat ini saja serta tidak mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dalam seluruh bidang pembangunan. Disamping itu konsep ketangguhan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan berkelanjutan baik dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan maupun kelembagaan.
Sementara Visi Bodewin-Ely, adalah Mewujudkan Ambon Manise, Mewujudkan Ambon Inklusif, Mewujudkan Ambon Toleran, dan Mewujudkan Ambon Berkelanjutan.
Mewujudkan Ambon Manise, dimaksudkan untuk memantapkan pembangunan Kota Ambon menuju Ambon yang maju, aman, indah sehat, dan sejahtera melalui akselerasi pembangunan pada berbagai bidang, sehingga memastikan seluruh warga kota dapat hidup beraktivitas, bekerja dan menikmati kehidupan secara baik dan bermatrabat.
Mewujudkan Ambon Inklusif, misi ini dimaksud untuk mewujudkan Kota Ambon sebagai kota yang adil san sejahtera bagi semua masyarakat baik dari aspek fisik sosial maupun ekonomi. Dalam konteks fisik berarti membangun dan merancang infrastruktur yang dapat diakses dan digunakan oleh semua orang, tanpa ada diskriminasi. Dalam konteks sosial, inklusif bermakna bahwa pembangunan tidak mengesampingkan peran, hak dan kewajiban individu dalam masyarakat, termasuk kebutuhan khusus. Sedangkan dalam konteks ekonomi inklusif bermakna bajwa pembangunan menciptakan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan, serta mengirangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah.
Mewujudkan Ambon Toleran, misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Kota Ambon, sebagai kota yang toleran karena secara faktual Kota Ambon, sebagai ibukota Provinsi Maluku yang dihuni oleh masyarakat multi etnis, dan multi ahama. Keberagaman ini selain membawa manfaat, juga bisa menjadi pemicu konflik apabila, tidak dikelola dengam baik. Oleh karena itu, perlu ada kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk mendukung Kota Ambon, debagai kota toleran, sehingga upaya-upaya berkelanjutan dalam mengelola keberagaman bisa berjalan secara optimal.
Mewujudkan Ambon berkelanjutan, misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Kota Ambon, sebagai kota berkelanjutan dalam semua apek yang ecara efektif bisa mengelola sumberdaya sevara baik tanpa menimbulkan ancaman pada generasi yang akan datang dengan pripritas pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, keadilan sosial dan kesetaraan, peningkatan infrastruktur yang ramah lingkungan, pembangunan budaya dan kearifan lokal, partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan.(DM-01)