Pemkot Ambon
Pj Walikota Ambon Akui Inflasi Kota Ambon Maret di Angka 5,30 Persen

AMBON,DM.COM,-Berbagai kebijakan, terobosan, dan inovasi terus dilakukan Pemerintah Kota Ambon, untuk menekan laju inflasi. Apalagi, penyumbang inflasi, salah satunya dari Kota Ambon.
Atas dasar itu Penjabat (Pj) Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, inflasi Kota Ambon medio Meret 2023 di angka 5,30 persen. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Olehnya itu, untuk menekan laju inflasi, Pemkot Ambon mengintervensi dengan cara melakukan sembilan langkah penanganan inflasi yang terus dilakukan secara periodik. Sehingga semakin hari tingkat inflasi di Kota Ambon semakin menurun.
“Syukur bahwa di bulan Maret kemarin, tingkat inflasi di Kota Ambon ada di angka 5, 30 persen. Jauh dibawah tingkat inflasi tertinggi di Indonesia. Ini bukti bahwa kita baik-baik saja di Kota Ambon, walaupun memang ada sebagian kelompok masyarakat yang masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari,” demikian kata Wattimena saat menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan Pasar Murah Pemkot Ambon, yang digelar di Nania, Kamis (14/4/2023).
Diakuinya, biasanya menjelang hari besar keagamaan dan nasional itu terjadi peningkatan harga yang luar biasa. Karena apa? Karena permintaan dari konsumen bisa naik dua hingga tiga kali lipat dibanding dengan hari-hari biasa.
Oleh karena itu, Pemkot Ambon mengantisipasi dengan menjaga stabilitas harga, membantu masyarakat ekonomi lemah dengan cara menyediakan paket-paket Sembako, bahan kebutuhan pokok yang murah ketimbang masyarakat membeli di pasar.
Selain itu, kata Wattimena, Pemkot juga setiap dua minggu sekali melakukan operasi pasar, dan juga memberikan sosialisasi kepada para petani sayur demi terjaganya kestabilan harga di pasar.
“Biasanya petani sayur di Taeono sana misalnya mereka menjual harga sayur lima ribu rupiah disana tetapi mereka membutuhkan angkutan transportasi ke pasar dengan tambahan seribu rupiah maka mereka harul menjual sayur dengan harga enam ribu rupiah, maka kami subsidi seribu rupiah itu. Jadi dari petani sampai ke pasar harganya sama,” jelas Sekretaris DPRD Maluku ini, sembari menambahkan itulah langkah yang diambil Pemkot untuk tetap menjaga kestabilan harga di pasar. (DM-01)
