Connect with us

Ekonomi

Distan “Marathon” Sosialisasi  “PELITA Si TANI,” Kali Ini Giliran  Wartawan

Published

on

AMBON,DM.COM,-Sosialisasi pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian dan Asuransi Tani, terus digalakan Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku. Kali ini, Distan mengundang para wartawan untuk untuk coffe morning, sekaligus  mensosialisasikan inovasi dan terobosan  program unggulan dinas tersebut.

Sebelumnya, Distan Provinsi Maluku, bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Ambon, sosialisasi pembiayaan KUR Pertanian dan Asuransi Tani kepada mahasiswa Fakultas Pertanian Unpatti Ambon.

Program unggulan itu diberi nama proyek perubahan Pelibatan Stakeholder Dalam Optimalisasi Pembiayaan Petani (Pelita Si Tani) yang melibatkan  stakholer, dalam optimalisasi pembiayaan petani. Sosialisasi digelar di ruang pertemuan Distan Maluku, Jumat (18/11/2022).

“Program ini sebagai salah satu sosialisasi dari aksi proyek perubahan, Pelatihan Kepimpinan Nasional (PKN) tingkat II angkatan XXV tahun 2022 yang saat ini sedang saya ikuti, dengan judul proyek perubnahan “Pelita Si Tani” yang merupakan salah satu strategi yang melibatkan stakeholder, dalam optimalisasi pembiayaan petani, khsusunya KUR tani dan asuransi tani di Maluku,”kata, Kadistan Maluku, DR Ilham Taunda, SP,  M.Si.

Namun, ingat dia, realiasi KUR pertanian  dan asuransi tani di Maluku masih rendah, sehingga lewat proyek “PELITA Si TANI” yang digagasnya, sebagai Kadistan Maluku, diharapkan dengan kaloborasi stakeholder bisa mempercepat realiasi, khusunya KUR pertanian maupun asuransi tani di Maluku. Ini dilakukan sebagai tindaklanjuti dari proyek perubahan “PELITA Si TANI.”

Pihaknya, kata dia, telah membentuk fasiltator keuangan mitra tani yang dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama dengan beberapa kabupaten yakni, Buru dan Maluku Tengah (Malteng) sebagai  locus Pilot Project, termasuk dengan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP).

“Dengan SOP ini, sesuai surat ederan Gubernur Maluku, kita berharap tiga hingga lima hari  realisasi KUR bisa dipercepat, bahkan di Distan sendiri akan membentuk Pusat Layanan Pembiayaan Petani (PLPP) sebagai tempat untuk mengfasilitasi pengaduan dari kabupaten/kota yang berkaitan dengan pembiayaan petani, khususnya KUR pertanian dan asuransi tani,”jelasnya.

Sebagai wujud dari program tersebut, sambung Tauda, 29 November 2022 nanti, pihaknya akan melaunching   proyek perubahan yang rencananya akan dihadiri Gubernur Maluku, Wagub, Sekda dan OPD terkait yang dilanjutkan dengan Talk Show yang  menghadirikan stakeholder dalam pembicaraan KUR dan asuransi tani di Maluku.

Pelita Si Tani sendiri, terang Tauda, merupakan program inovasi pelayanan  dan manajemen melalui aksi kolaborasi stakeholders, dalam optimalisasi pembiayaan petani, baik KUR dan asuransi Pertanian.
“Pelita Si Tani merupakan proyek perubahan (PKN) tingkat II angkatan XXV Tahun 2022 dengan judul strategi “PELITA Si TANI ” sebagai program inovasi sekaligus pilot proyek dengan mengambil lokus di Kabupaten Malteng dan Buru,”ungkapnya.

Tujuannya untuk mengatasi rendahnya akses petani terhadap pembiayaan, KUR pertanian dan asuransi Tani, khususnya asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) yang telah berdampak pada rendahnya produksi komoditas pertanian tanaman pangan di Maluku.

“Saat ini pembiayaan sektor pertanian sangat tergantung pada pembiayaan pemerintah yang bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta Alokasi Dana Desa, sementara pemerintah menyediakan KUR Pertanian sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal,”paparnya.

Pada tahun 2021, sebut dia, Provinsi Maluku memperoleh alokasi KUR Pertanian sebesar Rp 700 milyar rupiah, namun realisasinya masih tergolong rendah yakni mencapai Rp 148 milyar rupiah. Pada tahun 2022 pemerintah menambah alokasi KUR di Provinsi Maluku yang mencapai Rp 900 milyar rupiah dengan realisasi pada bulan April Rp 50 milyar , dan sampai pada tanggal 6 November melalui kolaborasi stakholders naik menjadi Rp 167,2 milyar rupiah.

Berdasarkan Kabupaten/Kota Realisasi KUR Pertanian tertinggi di Kabupaten Buru 45,1 Milyar rupiah, disusul Malteng 42,2 milyar rupiah serta paling rendah di Kota Tual 233 juta rupiah.”Realisasi berdasarkan sub sektor tertinggi adalah sub sektor hortikultura Rp 66,9 milyar rupiah,pangan Rp 45,1 milyar rupiah dan perkebunan Rp 26,9 milyar rupiah.
Sedangkan berdasarkan perbankan, Bank BRI sebagai Bank penyalur KUR pertanian tertinggi yakni 162,5 milyar rupiah atau 97,154 dari total penyaluran saat ini,”bebernya.

Sementara ditahun tahun 2022 alokasi subsidi pemerintah untuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada padi seluas 5.000 hektar pada dua Kabupaten yakni, Malteng 2.500 hektar dan Buru 2.500 hektar dan hasilnya belum ada yang terealisasi, demikian juga dengan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) di Maluku belum terealisasi.

Hal itu karena, pertama masih rendahnya penyaluran KUR di Maluku antara lain, disebabkan dari sisi perbankan adanya kekhawatiran NPL meningkat, mempertimbangkan resiko gagal panen dan kesulitan mencari debitur baru sesuai syarat penerima KUR, kedua dari sisi petani, adanya kekhawatiran tidak mampu mengembalikan pinjaman.”Rendahnya literasi keuangan serta belum tersedianya offtaker sebagai mitra usaha petani, ketiga dari sisi pemerintah belum optimalnya sosialisasi KUR pertanian dan belum tersedianya tenaga pendamping,”jelasnya.

Meski begitu, tambah dia, di Maluku juga terdapat program asuransi tani yakni, AUTP dan AUTS/K, namun hingga saat ini belum terealisasi untuk AUTP. “Padahal Pemerintah Pusat telah menyiapkan subsidi AUTP, pada dua kabupaten yakni Malteng dan Buru yang masing-masing memperoleh alokasi 2,500 hektar,”tandasnya.

“Intinya dari program aksi “Pelita Si Tani” kami harapkan dapat meningkatkan realisasi pembiayaan KUR dan asuransi petani, lewat pembentukan tim kerja percepatan pembiayaan petani dengan SK Gubernur, sosialisasi KUR pertanian dan asuransi tani, pengembangan kapasitas SDM, pembentukan fasilitator keuangan mita tani, penandatangani komitmen bersama percapatan KUR pertanian, AUTP di Malteng dan Buru, koordinasi dam konsuldasi Pelita Si Tani, pembentukan SOP KUR. AUSTK/K yang ditetapkan lewat SK Gubernur dan launching proyek perubahan PELITA Si TANI,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *