Hukum
Intens Kembalikan Pengungsi Kariuw, Pj Bupati Malteng : Ini Kemanusiaan, Kita Berdiri Ditengah


AMBON,DM.COM,-Ditengah kesibukan yang padat, Penjabat Bupati Maluku Tengah (Malteng), DR Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech, terus berupaya membangun konsolidasi dengan para pihak, untuk mengembalikan warga Negeri Kariuw, yang saat ini mengungsi di Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku.

“Suatu kehormatan bagi saya bersama Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, hari ini dapat hadir dan bertatap muka dengan para pimpinan Gereja Protestan Maluku dari aras Sinode, Klasis dan Jemaat dalam forum yang terhormat ini,” kata Marasabessy, ketika menggelar rapat rekonsiliasi konflik sosial Pelauw-Kariuw, bersama MPH Sinode GPM, MPK se-kabupaten Malteng, dan pendeta anak negeri Kariuw di ruang kerja Kadis PUPR Provinsi Maluku, Senin (7/11/2022).

Marasabessy yang juga Kadis PUPR Provinsi Maluku ini mengaku, pertemuan ini penting dan strategis untuk menghasilkan pikiran-pikiran rekomendatif sebagai sumbangsih sikap gereja dalam usaha penyelesaian konflik sosial Pelauw-Kariuw, menuju perdamaian permanen sebagaiaman harapan dan pergumulan kita bersama.
“Sejak saya, dilantik pada tanggal 12 September 2022 yang lalu, saya bersama pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah melakukan berbagai terobosan terutama mengungjungi, melihat, merasakan dan berdialog dengan masyarakat Kariuw di pengungsian Aboru serta masyarakat Pelauw-Ori,”terangnya.
Koordinator Balai-Balai Kementerian PUPR di Provinsi Maluku itu, melihat masalah ini adalah masalah kemanusiaan yang harus segera diselesaikan. “Penderitaan yang harus ditanggung masyarakat Kariuw dan Pelauw-Ori terlalu berat. Penderitaan mereka adalah penderitaan kita semua,”sebutnya.
Menurut mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku ini, konflik sosial Pelauw-Kariu, sudah menjadi masalah nasional.”Terakhir kita rapat di kantor staf kepresidenan tanggal 24 Oktober 2022 dengan menghadirkan Kementrian/Lembaga Negara untuk mengevaluasi serta merumuskan rencana tindak lanjut,”bebernya.
Pemerintah Pusat, jelas mantan pejabat di Kementrian PUPR ini mengaku, mendukung penuh rencana pengembalian pengungsi Kariu pada bulan Desember 2022.”Pemerintah Pusat siap membantu proses pembangunan rumah rusak berat sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku,”tandasnya.
Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pattimura Ambon ini mengaku, rekonsiliasi sangat penting, sebab itu landasan untuk penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai rencana aksi yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.
“Kita sementara mempersiapkan skenario untuk mengajak kedua pihak (Pelauw-Ori dan Kariu) untuk duduk dalam Meja Perdamaian, direncakan tanggal 14 November 2022 proses awal duduk dalam Meja Perdamaian bisa terwujud,”tandas Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Orwil Maluku itu
Marasabessy yang juga Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Provinsi Maluku itu menegaskan, pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, akan berdiri diatas kepentingan semua pihak. “Kami akan bertindak seadil-adilnya dengan mengakomodir semua kepentingan kedua pihak,”sebutnya.
Untuk itu, Marasabessy akrab disapa Pak Matt menambahkan, rekonsiliasi hanya dapat terwujud jika melakukannya dengan hati yang tulus.”Lepaskan egoisme kita, melihat ini sebagai masalah kemanusian dan masa depan generasi kita harus kita tempatkan sebagai tujuan besar kita,”pungkasnya.
Ikut hadir dalam kesempatan itu, sejumlah pimpinan OPD Pemkab Malteng, Penjabat Raja Negeri Kariuw, Saniri Negeri Kariuw, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Kariuw.(DM-01)
