Connect with us

Pendidikan

SMP Santo Andreas Lauran Tansel Laksanakan ANBK Mandiri

Published

on

SAUMLAKI, DM.COM,-SMP Santo Andreas Lauran kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) melaksanakan kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer ( ANBK). ANBK yang diperuntukkan bagi Satuan Pendidikan tingkat SMP berdasarkan penetapan Kemendikbudristek Tahun 2022.

ANBK ini diikuti oleh Satuan Pendidikan se-tingkat SMP di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk di KKT dan lebih spesifik SMP Santo Andreas di desa Lauran kecamatan Tansel.

Kepada media ini, Rabu (22/9/2022) Ketua Yayasan LPM DIASPORA, pendiri SMP Santo Andreas Lauran, Petrus. Paulus. Abeyaman mengatakan, pelaksanaan ANBK tahun 2022 di sekolahnya, diikuti oleh 25 peserta didik kelas 8. ANBK tahun ini bagi Anyaman yang sudah 3 tahun terakhir menjabat sebagai Kepala Sekolah St. Andreas Lauran, agak istimewa.

Pasalnya, kegiatan tahun 2021 silam, St. Andreas Lauran terpaksa mengikuti ANBK dengan cara menumpang SMA Negeri 10 KKT. “Ini disebabkan karena SMP St. Andreas belum memiliki Perangkat Komputer yg memadai. Namun pelaksanaan ANBK Tahun 2022 ini, SMP St. Andreas Lauran sudah memiliki fasilitas komputer seadanya dan bisa mengatasi ketertinggalan yang dialami selama ini,” terangnya.

Pelaksanaan ANBK bagi siswa kelas 8 tahun 2022, menurut mantan anggota DPRD MTB 2009-2014 lalu, dilakukan secara mandiri di Sekolah. “Meski dengan kondisi keterbatasan Perangkat Komputer yang dimiliki, ANBK tahun 2022 bisa dilaksanakan berkat kerja sama baik dengan Sekolah lain yang bersedia men-share perangkat Komputer guna melengkapi kekurangan perangkat Sekolah SMP St. Andreas Lauran,” jelas Abeyaman.

“Kerja sama yang baik tersebut, patut disyukuri sebagai rahmat Tuhan dan kami mengucapkan terima kasih kepada pihak SD 2 St. Ignatius di desa Olilit Timur yang telah bersedia untuk turut membantu melengkapi kekurangan perangkat pada SMP St Andreas Lauran. Kondisi kekurangan seperti dialami sekolah kami, hal serupa sudah tentu menimpa sekolah-sekolah lain yang tersebar di wilayah KKT. Terutama sekolah-sekolah yang berada di daerah berkategori 3T yakni, Terisolir, Tertinggal dan Terdepan,”ungkapnya.

Abeyaman berharap, agar ke depan, Pemerintah Indonesia dapat melihat kekurangan di SMP St. Andreas Lauran, termasuk sekolah-sekolah lain di daerah berjuluk Bumi Duan Lolat yang masih kurang dalam hal fasilitas perangkat Komputer dan Jaringan internet.” Semoga Pemerintah Pusat kiranya dapat memberi perhatian dan pemerataan dalam penyaluran Perangkat Komputer guna menunjang kegiatan Belajar Mengajar bagi siswa dan guru di SMP St. Andreas Lauran,”harapnya.

Ekspektasi ini menurut dia, tentu tidak berlebihan, mengingat anak-anak yang dididik dan dibimbing di SMP St. Andreas Lauran adalah anak-anak Indonesia yg lahir dan besar di wilayah Perbatasan Indonesia dengab Negara tetangga Australia dan Timur Leste. Dan pelaksanaan ANBK yang telah ditetapkan sebagai pengganti Ujian Nasional, sejatinya sangat baik untuk diterapkan.

” Namun sangat dibutuhkan pula perhatian dan dukungan pihak-pihak lain, terutama Pemerintah dalam melayani kebutuhan Sekolah-Sekolah yang dibina oleh Masyarakat melalui Yayasan-Yayasan yang telah turut membangun dunia Pendidikan dan telah menjawab kebutuhan Pemerataan Pendidikan bagi anak-anak Indonesia di wilayah terdepan NKRI, “tegasnya mengakhiri.(DM-04)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *