Hukum
Soal Pelau-Kariuw, Marasabessy : Fokus Penyelesaian Konflik & Penanganan Pengungsi
AMBON, DM. COM,-Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah (Malteng), DR Muhamat Marasabessy, ST, SP, M.Tech menggelar rapat penyelesaian sosial antara dua negeri Pelau dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Malteng via zom meting, Senin (26/9/2022).
Pj Bupati dan Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP) Hadi Basalamah, Abraham dari Kantor Staf Presiden (KSP) zoom meeting dari Jakarta. Dandim 1504 Ambon, Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Sekda Malteng, Sekretaris MUI Maluku, Sekretaris Sinode GPM dan Pimpinan OPD mengikuti zoom meeting dari Kantor Dinas PUPR Provinsi Maluku. Dan Kapolres Malteng dan Dandim Masohi serta Komandan Brigade 72 Nusa Ina Kodam XVI Pattimura, ikut zoom meeting dari Kota Masohi.
Marasabessy yang juga Kadis PUPR Provinsi Maluku mengatakan, sesuai arahan Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs Murad Ismail, SH. MH, saat pelantikan dirinya sebagai Penjabat Bupati, telah ditegaskan beberapa hal pokok yang harus dikerjakan diantaranya menyelesaikan konflik sosial dan pengungsi Kariuw.
“Tanggung jawab dan amanat ini sangat berat, rumit dan kompleksitas. Tetapi selaku abdi negara yang setia dan patuh pada UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, saya harus bekerja dan melaksanakan amanat ini dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,”kata Marasabessy.
Koordinator Balai-Balai Kementerian PUPR di Provinsi Maluku itu mengakui, dalam beberapa waktu ini, dirinya telah melakukan silaturahmi dan membangun kerjasama dengan rekan-rekan Forkopinda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda termasuk insan pers untuk memperkokoh relasi yang harmonis dan mengajak semua stakeholder bersama-sama membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah yang berat ini.
“Saya bersyukur sambutan rekan-rekan Fokopinda dan masyarakat dari berbagai kalangan tersebut, penuh dengan semangat persaudaraan dan ini pertanda bahwa semua pihak memiliki komitmen yang kuat serta hati yang tulus untuk mendukung tugas-tugas saya dalam percepatan pembangunan di daerah ini,”harap mantan pejabat di Kementrian PUPR itu.
Rapat zoom meeting yang digelar, ingat mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku itu, sebagai bentuk komitmen dan perhatian dirinya selaku Penjabat Bupati dalam percepatan penyelesaian konflik sosial Pelau Kariuw.”Hari ini, saya menggelar rapat terbatas dengan mengundang pimpinan TNI/POLRI, pimpinan OPD terkait dan tokoh agama guna berdialog dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk penyelesaian konflik sosial dimaksud,”terangnya.
Secara prinsipil, tandas Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pattimura ini, dirinya akan berdiri diatas kepentingan semua golongan.” Saya tidak memiliki beban masa lalu dan beban politik apapun yang bisa membuat saya ada dalam konflik interest. Saya akan tegak melaksanakan seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku,”tandasnya.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku ini mengakui, dirinya telah mendapat laporan terkait upaya-upaya yang telah dilakukan sebelumnya. “Saya mengapresiasi upaya tersebut meskipun belum sepenuhnya berhasil dan membawa rasa keadilan bagi pihak-pihak yang berkonflik,”terangnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Maluku ini menegaskan dua hal pokok yang harus segera dikerjakan yakni penyelesain konflik dan penanganan pengungsi. “Dalam kaitan itu, saya sedang mempersiapkan Tim Percepatan Penyelesain Konflik Pelau Kariuw dengan melibatkan unsur pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, TNI/POLRI, Tokoh Agama dan Unsur Latupati. Saya akan meminta kesediaan pemerintah pusat melalui kementerian terkait sebagai pengarah,” jelasnya.
Marasabessy akrab disapa Pak Matt berharap, peserta rapat dapat memberikan masukan yang konstruktif dan solutif agar menjadi bahan utama dalam perumusan kebijakan strategis penyelesaian konflik Pelau-Kariuw.” Pasca rapat terbatas ini, saya akan mengundang para Latupati se-Kecamatan pulau Haruku untuk duduk bersama dan berdialog tentang peran dan kontribusi mereka dalam usaha menghadirkan perdamaian di kecamatan Pulau Haruku,”bebernya.
Untuk itu, dia berharap, peran aktif TNI/POLRI, Tokoh Agama, Para Latupati dan Aparat Pemerintah Kabupaten agar terus hadir ditengah-tengah masyarakat memberikan edukasi, penguatan dan khotbah-khotbah yang humanis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang cinta damai.” Kunci utama demi mencapai harapan dan kesuksesan adalah komunikasi, koordinasi dan kolaborasi,”pungkasnya.(DM-01)