Pendidikan
Distan Maluku “Rambah” Kampus Sosialisasi KUR Pertanian & Asuransi Tani
AMBON, DM.COM,-Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku, terus bergerak mensosialisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian dan Asuransi Tani. Kali ini, Distan Provinsi Maluku, menggelar sosialisasi pembiayaan KUR kepada mahasiswa fakultas Pertanian, Unpatti Ambon.
Sosialisasi digelar di ruang rapat Agrobisnis Fakultas Pertanian, Jumat (11/11/2021). Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, DR Ilham Tauda, SP, M.Si, didampingi Sekretaris Distan Provinsi Maluku dan sejumlah kepala Bagian Distan Maluku, bersama Manajer Bisnis Mikro BRI Ambon, Abdul Manan, menjadi nara sumber dalam sosialisasi itu.
Ilham Tauda mengatakan, sosialisasi yang digelar merupakan salah satu aksi perubahan pelatihan kepemimpinan tingkat II angkatan XXV Tahun 2022 yang diikutinya. “Aksi itu menyusun proyek perubahaan terkait pembiayaan petani. Jadi kita kemas dalam PELITA Si TANI. PELITA Si TANI adalah, inovasi dan pelayanan manajemen melalui aksi kolaborasi stakeholder dalam optimalisasi pembiayaan petani, yaitu KUR Pertanian dan asuransi tani,”kata Tauda.
Mantan pejabat di bagian Perencanaan Bappeda Maluku ini menjelaskan, pembiayaan petani penting kalau bicara pembangunan pertanian menjadi latar belakang pemerintah menyiapkan pembiayaan melalui bank namanya KUR Pertanian.
Dia mengaku, Tahun 2021 lalu, pemerintah pusat menyiapkan anggaran KUR, sebanyak Rp 700 miliar. Sedangkan Tahun 2022 ini, naik menjadi Rp 900 miliar. “Tahun 2021 lalu, KUR hanya terserap Rp 98 miliar. Sementara September 2022, KUR pertanian baru tersalur, sebanyak Rp 148 miliar atau 16 persen,”jelasnya.
Kenapa fasilitas pemerintah melalui bank belum diakses petani, terang dia, ternyata banyak petani belum paham apa itu KUR Pertanian. “Kita berharap adik-adik yang terjun ke masyarakat dituntut memiliki literasi keuangan agar memberikan pemahaman kepada para petani,”harapnya.
Dia meminta para mahasiswa agar pada waktunya turun di lapangan merubah cara berpikir petani.”Sekarang ini kita tidak lagi ketergantungan terhadap APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten/kota. Padahal pemerintah sudah siapkan pembiayaan melalui KUR. Memang sektor Pertanian sudah bertransformasi. Dulu masih tradisional kini maju dan moderen. Jadi pendekatan adalah bisnis. Kalau bisnis bicara resiko atau untung rugi,”tuturnya.
Kendati begitu, dia mengaku, pihaknya sudah membentuk fasilitator keuangan mitra tani di Kabupaten Maluku Tengah. Sementara 15 November 2022 mendatang, pihaknya membentuk mitra tani di Kabupaten Buru.”Tugas mereka adalah mendampingi para petani untuk mendapat laporan akses pembiayaan dari perbankan,”jelasnya.
Untuk itu, dia mengaku, pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Nasional Indonesia, serta Jasindo, melakukan kesepakatan agar proses pengajuan KUR tereleasasi 5 sampai 6 hari. Kalau dulu itu 2 sampai 3 minggu baru KUR cair. Jadi kita sudah susun SOP-nya,”paparnya.
Sementara itu, Manajer bisnis Mikro BRI Ambon, Abdul Manan berharap, mahasiswa di Unpatti Ambon, khususnya mahasiswa Fakultas Pertanian, agar mengajukan kredit usaha. Dia mencontohkan, mahasiswa di Kota Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan, ajukan kredit usaha tapi masih kuliah.
“Saya bertanya kalian di fakultas diajari berbisnis. Mereka bilang tidak. Hanya ada saran dari beberapa dosen mereka inovasi dan kembangkan lewat bisnis online, bsnis rekanan, dan suplier pertanian. Saya mengajak, adik-adik berusaha agar kedepan lebih maju dan berkembang,”harapnya.
Soal KUR , dia mengaku, pihaknya menyalurkan KUR di Oktober 2022, sebanyak Rp 470 miliar. “Namun, terserap di petani sekitar 10 sampai 20 persen. Memang betul, tadi pak Kadis Pertanian mengatakan, bahwa KUR Pertanian sangat kecil,”terangnya.
Apalagi, tambah dia, persyaratan untuk mengajukan KUR sangat mudah, karena hanya keterangan dari kelurahan.”Tinggal keterangan dari kelurahan bisa dapat kredit. Jadi memang kredit KUR itu sangat mudah,”pungkasnya.(DM-01)