Kesehatan
DPP-KB SBT Gelar Sosialisasi Di Teluk Waru, Usung Tema “Menjadi Orang Tua Hebat”
KETGAM : Kepala Seksi Advokasi dan Pergerakan Bidang Pengendalian Penduduk SBT, Syamsul Mustamar saat menyampaikan materi dalam kegiatan promosi dan sosialisasi yang mengusung tema “Menjadi Orang Tua Hebat” yang digelar dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Kabupaten Seram Bagian Timur di Kecamatan Teluk Waru pada April 2023 lalu.(ist)
BULA,DM.COM,-Realitas menunjukkan banyak kegagalan keluarga dalam pengasuhan anak, bukan karena kurangnya kasih sayang orang tua, melainkan sebagian orangtua tidak tahu bagaimana cara mengasuh anak yang baik dan benar. Padahal orangtua adalah orang yang memiliki peran penting dalam proses asuh, asah dan asih bagi anak-anaknya.
Sebab, di mata anak, orangtua atau ayah dan ibu adalah sosok “guru” yang pertama dan utama bagi anak, selain sebagai pelindung dan tempat bergantung.
Kegagalan orangtua dalam mengasuh anak, tentu akan berakibat fatal. Bukan saja bagi orang tua sebagai pengasuh tetapi juga bagi anak sebagai insan yang diasuh. Karena bagi orangtua, kegagalan dalam mengasuh anak akan berdampak pada pupusnya harapan orangtua untuk dapat mewujudkan anak yang dalam agama Islam disebut shaleh dan shalehah.
Demikian disampaikan Kepala seksi Advokasi dan Pergerakan bidang pengendalian penduduk SBT, Syamsul Mustamar dalam kegiatan promosi dan sosialisasi kelompok kegiatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang mengusung tema “Menjadi Orang Tua Hebat” yang digelar dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Kabupaten Seram Bagian Timur di Kecamatan Teluk Waru pada April 2023 lalu.
Menurut dia, kasus perilaku negatif anak dan remaja seperti pergaulan bebas, minum-minuman keras dan penyalahgunaan napza adalah sebagai contoh akibat kegagalan orangtua dalam mengasuh anak.
Belum lagi tumbuhnya sikap egois dan mau menangnya sendiri, tidak menghargai tradisi dan budaya ketimuran, serta kesukaannya pada tindak kekerasan dan hal-hal lain yang erat dengan kelicikan, penipuan, pelecehan dan lain sebagainya. Hal ini mengingat kondisi kenakalan anak yang makin parah, sudah saatnya para orangtua sekarang ini merefleksi diri, kesalahan apa yang dilakukan selama ini sehingga gagal dalam mengasuh dan mendidik anak.
“Sudah saatnya para orangtua belajar dan terus berupaya mencari solusi pemecahannya agar menjadi orang tua yang hebat dalam mengasuh dan mendidik anak di tengah era globalisasi. Dengan demikian anak yang diasuh pun menjadi hebat pula tidak hanya dalam hal kepribadian, sikap, dan ketaatannya dalam beribadah, tetapi juga semangatnya untuk berjuang meraih masa depan yang lebih baik dengan berbekal pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki,”ujar Samsul dalam sosialisasi tersebut.
Dikatakan, menjadi orangtua hebat dalam mengasuh anak, sudah barang tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi ada banyak upaya yang harus dilakukan. Ia mengutip tulisan Drs. Mardiya (Ka Bidang Pengendalian Penduduk pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Progo) setidaknya ada empat upaya yang harus dilakukan orangtua agar menjadi orangtua hebat dalam mengasuh anak.
Keempat hal yang dimaksud adalah, Pertama, orangtua harus benar-benar mempersiapkan diri sebagai pengasuh anak yang baik. Setidaknya harus tahu apa yang harus dilakukan selama mengasuh anak, mampu menumbuhkembangkan harapan anak, senantiasa memberikan saran dan nasehat yang positif pada anak, membentuk lingkungan yang kondusif, melakukan pembiasaan yang baik pada anak dan pengulangan selama diperlukan serta memberikan hadiah berupa pujian disaat anak berhasil melakukan hal-hal yang baik dan memberikan hukuman bila anak melanggar aturan yang disepakati.
Kedua, orangtua harus memiliki konsep diri yang positif, artinya mampu memandang dirinya secara positif. Terkait dengan hal ini, orangtua harus percaya diri bahwa mereka mampu mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Kepercayaan pada diri sendiri ini penting untuk menumbuhkan keyakinan bahwa orangtua akan berhasil dalam menjalankan tugas-tugas mengasuh anak sehingga apa yang menjadi harapannya dapat tercapai. Agar dapat lebih percaya diri, orangtua harus terus berupaya untuk menemukenali potensi dan kemampuan diri yang dapat dijadikan bekal sekaligus dukungan dalam mengasuh dan mendidik anak.
Ketiga, orangtua dalam hal ini ayah dan ibu harus berbagi peran dalam pengasuhan anak sesuai dengan porsinya masing-masing. Ayah dengan segala “ketegasan” sikapnya dapat mendidik anak agar dapat lebih mandiri dan memiliki keteguhan dalam pendirian dan tindakan serta tetap tegar ketika menghadapi tantangan dan hambatan. Sementara ibu dengan segala “kelembutan” hatinya dapat menanamkan jiwa sosial dan rasa kemanusiaannya. Juga menanamkan sikap saling menghormati, menghargai dan berperilaku yang mendasarkan pada norma agama dan budaya yang dianut. Dengan demikian karakter anak akan terbentuk yang menjadikannya sebagai anak yang berkepribadian luhur.
Keempat, orangtua harus mampu menjaga anak dari pengaruh buruk media. Hal ini mengingat, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, telah menyebabkan media cetak dan elektronik berkembang pesat sehingga semua informasi dapat diakses oleh anak dengan leluasa. Persoalannya banyak informasi yang belum saatnya diketahui anak atau memang tidak layak dikonsumsi oleh anak. Di sinilah pentingnya peran orangtua sebagai pengendali atau filter yang efektif agar pengaruh media tidak berdampak buruk pada pola piker, sikap dan perilaku anak.
Menurutnya, apabila empat hal tersebut dapat dilakukan oleh para orangtua dengan baik pada anak-anaknya. Maka Ia meyakini, mereka akan menjadi orang tua hebat dalam mengasuh anak dan yakin pula mereka akan berhasil membawa anak sebagai generasi yang berkualitas dan berkarakter.
“Apabila ini dipadukan dengan pendidikan formal dan non formal yang baik, dapat dipastikan bahwa generasi masa depan yang handal akan dapat terwujud. Bukan saja cerdas, sehat dan trampil, tetapi juga selalu ceria, bersemangat menggapai masa depan, berkepribadian luhur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,”ucap dia.
Meski demikian kata dia, Menjadi orangtua yang hebat dalam mengasuh anak tidak harus berpendidikan tinggi. Orang yang berpendidikan rendah, bahkan yang tidak bersekolah pun memiliki peluang yang sama untuk menjadi orangtua hebat.
“Tergantung pada niat dan bagaimana mereka mampu memanfaatkan waktu dan kesempatan sebaik mungkin, sehingga ayah dan ibu sebagai orang tua dapat bersama-sama mengasuh dan mendidik anak secara sungguh-sungguh,”tambahnya.
Kegiatan promosi dan sosialisasi yang mengusung tema “Menjadi Orang Tua Hebat” yang dilaksanakan dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Kabupaten Seram Bagian Timur di Kecamatan Teluk Waru diikuti puluhan peserta yang terdiri dari kader posyandu, kader KB, bidan desa, kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), perwakilan tenaga kesehatan (Nakes) puskesmas Teluk Waru serta ibu-ibu dari sejumlah di Kecamatan Teluk Waru. (DM-01)