Hukum
Kerja Proyek Embung Amburadul di MBD, Pegiat Korupsi Ini Bakal Lapor BWS & Kontraktor ke APH

AMBON,DM.COM,-Proses pengerjaaan sejumlah embung di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang amburadul dan berpotensi terjadi tindak pidana korupsi yang dilakukan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku bersama pihak ketiga, bakal diadukan ke Aparat Penegak Hukum atau APH.
“Kita sementara kumpulkan bukti-bukti. Kita pasti laporkan mereka (BWS dan kontraktor) ke APH,”kata salah satu pegiat anti korupsi, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Selasa (11/2/2025).
Dia mengaku, selain melaporkan BWS dan kontraktor ke Kepolisian dan Kejaksaan, pengerjaan embung yang amburadul katena tidak sesuai bestek, sehingga mengalami kerusakan.”Uang negara mubazir karena diduga disalahgunakan dengan pengerjaan proyek embung yang tidak sesuai spefikasi. Kami juga lapor di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kami menduga telah terjadi tindak pidna korupsi,”tegasnya.
Tak hanya berencana lapor BWS dan kontraktorke APH, Similoy yang juga salah satu tokoh masyarakat MBD mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakulan audit investigasi terhadap proses embung di MBD.
“Diduga keras terjadi kongkalikong antar oknum pejabat BWS dan kontraktor. Kita minta semua proyek yang sudah dikerjakan diaudit. Kalau bisa turin di lapangan langsing melihat langsung kualitas kerja,”harapnya.
Sebagaimana diberitakan DINAMIKAMALUKU.COM, sebelumnya Sorotan terhadap kinerja Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, mengerjakan proyek Embung di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), ratusan miliar yang tidak sesuai bestek, sehingga mengalami kerusakan, kembali terkuak.
Sebelumnya sejumlah proyek embung yang telah dilerjakan di beberapa wilayah di MBD, dilaoorkan mengalami kerusakan karena diduga dikerjakan asal-asalan dan di mark up.
Kali ini, proyek Embung di Desa Klis, Kecamatan Moa, Kabupaten MBD, yang dikerjakan PT Sabar Jaya Karyatama tahun anggaran 2024 jauh dari harapan dan berpotensi terjadi tindak pidana korupsi.
“Kalau soal Kualitas dari awal beta tidak setuju kualitas pekerjaan embung. Memang beta tidak punya kapasitas menilai pengecoran Embung. Tapi beberapa kali cor Semen di kolam tanah yang digali,”kata salah satu warga Klis, Sias Kliwas, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, pekan kemarin.
Mantan Kades Klis ini menuturkan, kontraktor pelaksana dan pihak BWS yang diduga diketahui konsultan pengawas, menggali kolam besar lalu mencampur atau mengaduk semen, pasir, air dan kerikil pakai alat berat.”Hasilnya, cor semen yang diaduk berwarna merah seperti tanah kemudian mengecor embung tersebut,”bebernya.
Dia memprediksikan, proyek embung bernilai miliaran rupiah itu tidak berumur karena kualitasnya jelek.”Mestinya proyek pemerintah itu setelah dikerjakan dapat dinikmati oleh masyarakat. Tapi, saya yakin protek ini mubazir karena tidak berumur karena kualitasnya tidak bagus dan tidak dinikmati masyarakat,”tegasnya.
Tak hanya itu, selain proyek embung dikerjakan asal-asalan, kontraktor dan BWS memakai Mesin Molen dan Genset warga setempat, sampai sekarang harga sewanya belum dibayar. Sementara warga setempat yang kerja di Embung itu upahnya dibawah standar.
“Kalau mesin Molen itu katong pinjam dari panitia pembangunan Gereja Klis. Tapi, sampai sekarang mesin Molen masih di lokasi proyek baru sudah rusak, belum dibayar sewa dan diperbaiki, ”terangnya.
Begitu, juga mesin Genset milik warga yang dipinjam bersama Bahan Bakar Minyak (BBM),sampai sekarang pihak kontraktor dan BWS belum dibayar.”Katong tagih di kontraktor dan BWS tapi mereka berkelit. Sampai sekarang mereka tidak ada di lokasi proyek,”sebutnya.
Apakah, pihak kontraktor dan BWS sudah lari dan tidak mau bayar sewa mesin Molen dan Genset.”Bisa jadi (lari). Katong tagih mereka lepas tangungjawab. Jadi bukan soal nilainya. Tapi bagaimana tangungjawab,”pungkasmya
Sementara itu, Angki Katayane,,PPK BWS yang mengerjakan embung dikonfirmasi DINAMIKAMALUKU.COM, pekan kemarin, via aplikasi Whatshap, hingga kini belum merespon.
Begitu juga, Amus Anakota, Direksi Proyek Embung, dikonfirmasi DINAMIKAMALUKU.COM, pekan kemaron, juga bersikap yabg sama dengan Katayane yang belum merespon.
Sebagaimana diberitakan DINAMIKAMALUKU.COM, sebelumnya, sejumlah embung bernilai ratusan miliar, yang dikerjakan BWS di MBD, mengalami kerusakan karena diduga tidak sesuai bestek sehingga mengalami kerusakan parah. (DM-04)
