Pendidikan
Kontribusi IKAPATTI ke Alumni Unpatti, Tawary : Sangat Banyak !!

AMBON,DM.COM,-Kehadiran Ikatan Alumni Universitas Pattimura (IKAPATTI) Ambon, sangat bermanfaat bagi para alumni yang pernah menempuh studi di Universitas terbesar di Provinsi Maluku itu.
Untuk itu, dengan adanya uang pangkal dan iuran alumni, organisasi alumni terbesar di daerah ini, terus bergerak memperjuangkan kepentingan alumni, membantu para mahasiswa sementara studi di Unpatti, aksi sosial membantu mahasiswa dan masyatakat yang terdampak korban kebakaran dan bencana alam.
Demikian disampaikan Ketua Harian DPP IKAPATTI, DR Ruslan Tawary, kepada sejumlah awak media, Senin (17/7/2023). Pernyataan Tawary, sekaligus menepis sorotan atau keluhan orang tua terkait setoran uang pangkal dan iuran ke IKAPATTI.
“Kita mesti mendudukan status dulu. Yang IKAPATTI pungut itu adalah alumni. Tidak benar IKAPATTI memungut dari mahasiswa. Seseorang dinyatakan sebagai mahasiswa itu sampai pada waktu mendapat gelar sarjana, saat itu statusnya sebagai mahasiswa gugur dan memasuki gerbang alumni,”kata Tawary.
Untuk itu, akademisi Fakultas Perikanan Unpatti Anbon itu, menjelaskan wisuda merupakan deklarasi dan menyatakan bahwa dia adalah alumni Unpatti.” Jadi wisuda itu gerbang deklarasi untuk menyatakan bahwa sebagai alumni Unpatti. Oleh karena itu, ketika menyatakan bergabung dengan alumni Unpatti, maka dia akan dikenakan hak dan kewajiban,”ingatnya
Diakui, kewajiban dia adalah, membayar uang pangkal dan uang iuran. Uang pangkal, terang dia, sekali dalam seumur hidup. “Artinya, dia bayar seumur hidup. Uang iuran yang dibayar sekali dalam seumur dia hanya dibayar satu tahun saja. Jadi iuran itu dibayar satu bulan hanya Rp 10 ribu. Jadi dalam satu tahun hanya Rp 120 ribu. Sehingga ditambah uang pangkal Rp 100 ribu, totalnya sebanyak Rp 220 ribu sepanjang menyandang alumni Unpatti,”rincinya.
“Pertanyaannya apa manfaatnya sebagai alumni. Pertama, dari sisi akreditasi baik akreditasi program studi maupun akreditasi universitas. Dunia kerja pada saat ini, menuntut seorang yang menamatkan di perguruan tinggi, atau S1 universitas harus memiliki akreditasi yang unggul atau paling tidak baik sekali. Dulu kita kenal akreditasi A atau B. Akreditasi yang lebih baik menentukan seorang alumni dapat diterima sebagai pegawai bahkan karyawan didunia kerja,”paparnya.
Oleh karena itu, ingat Tawary, dalam akreditasi salah satu komponen yang penting adalah namanya tracer study atau dikenal dengan pelacakan alumni.” Jadi alumni bisa diketahui kerja dimana atau dia belum kerja. Nah, bagi kami alumni yang belum kerja itu, kita advokasi,”tandasnya.
Dia mencontohkan, beberapa waktu lalu, pihaknya melakukan penjajakan kerjasama industri di Batam untuk mempekerjakan para alumni Unpatti. “Kendala kita itu, bahasa Inggris. Alumni kita itu, ternyata masuk di dunia industri itu kendalanya bahasa Inggris. Jadi industri seperti Jerman, Perancis, Arab, dan sejumlah negara yang ada di Batam. Paling tidak mesti mereka kuasai bahasa Inggris. Rata-rata alumni kita tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris secara baik khususnya, dalam dunia kerja. Nah, ini yang mesti menjadi perhatian serius kita. Nah, alokasi dana dari uang pangkal dan iuran alumni kita lakukan terobosan,”bebernya.
Bukan hanya itu, lanjut dia, pihaknya juga sudah melakukan pelatihan untuk alumni agar bisa lolos sebagai PNS. “Itu sudah beberapa kami lakukan agar bagaimana ada alumni lolos PNS. Kita juga membagikan dana yang ada bantu beberapa mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu. Kita juga melakukan kegiatan sosial IKAPATTI Peduli untuk membantu mahasiswa yang menjadi korban kebakaran, korban bencana alam (banjir dan longsor )dan bantuan sosial lainya,”terangnya.
Tak hanya disitu, DPP IKAPATTI kerjasama dengan perbankan, yakni BNI untuk membuat kartu anggota alumni. Kartu anggota juga multi fungsi, sehingga bisa dipakai untuk transaksi keuangan di perbankan di Anjungan Tunai Mandiri atau ATM.”Jadi sangat banyak kita sudah lakukan demi kepentingan alumni,”ujarnya.
Karenanya, dia mengaku, eksistensi IKAPATTI sangat berperan saat ini pada kepemimpinan Ketua Umum DPP IKAPATTI, DR Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech. kepengurusan IKAPATTI sebelumnya tidak berfungsi sama sekali. “Jadi kebangkitan ini tidak dimaknai politik dan sebagainya. Tetapi kebangkitan ini dimaknai sebagai kepedulian terhadap para alumni kita. Kita tidak bisa membiarkan alumni berjalan sendiri. Kita harus payungi mereka,”tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berterima kasih kepada orang tua. Diakui, pihaknya memahami bagaimana para alumni Unpatti diterima didunia kerja. “Kita juga sering advokasi alumni masuk ke dunia kerja. Kalau ada keluhan dari orang tua, saya kita ini hanya miskomunikasi. Tapi sebenarnya kami ucapkan terima kasih karena ini Checks and balances atau otokritik yang sangat baik bagi kami. Saya kira otokritik seperti ini sama-sama membangun,”ingatnya.
“Intinya, adalah perguruan tinggi tanpa alumni itu sayur tanpa garam. Perguruan tanpa alumni tidak bisa berbuat apa-apa. Perguruan tinggi membutuhkan alumni. Dan hari ini kita memulai untuk itu. Jangan lihat hari ini. Kita lihat 10 tahun hingga 20 tahun kedepan. Bagaimana alumni berkiprah dengan baik,”lanjutnya menganalogikan.
Dia kemudian membandingkan iuran dan uang pangkal universitas terbesar di negara ini yang sangat tinggi. Sebut saja, universitas Indonesia, UGM dan universitas ternama lainya. “Apalagi, iuran Unpatti paling rendah dikatakan Indonesia Timur. Bandingkan kita dengan Darusalam dan UKIM, saja kita kecil. Sementara iuran alummi universitas lain sangat besar mereka besar,”sebutnya.
Apalqgi, ingat dia, dulu iuran dan uang pangkal alumni ini dikelola oleh masing-masing fakultas. Begitu juga Wakil Rektor sebelumnua kelola iuran dan pangkal alumni, tapi tidak terdampak pada pengembangan alumni.” Makanya sekarang kita koordinasi untuk keslamahatan seluruhnya. Iuran alumni ini bisa dipertanggungjawabkan. Jadi silakan diaudit oleh akuntan kalau bisa setiap tahun diaudit, ”pungkasnya.(DM-01)
