Ekonomi
Kredit UMKM di Malteng Meningkat Tajam,” OJK Maluku : Ini Kontribusi Pemkab
AMBON,DM.COM,-Kebijakan Penjabat Bupati Maluku Tengah (Malteng), Rakib Sahubawa, meringankan bunga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah itu, akhirnya membuahkan hasil yang mengembirakan.
Buktinya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, mengakui kredit UMKM didaerah itu meningkat tajam.”Kenaikan kredit UMKM di Malteng karena kontribusi Pemkab Malteng. Jadi memang peran Pemkab akses UMKM tinggi, karna pinjaman di lembaga keuangan nol persen,”kata Kepala Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Maluku, Stella Matitaputty.
Ini setelah menjadi pembicara menemani Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Muhammad Yusuf, ketika OJK Maluku menggelar Bastori Perkembangan Sektor Jasa Keuangan Maluku Terkini bersama awak media di lantai 3 Kantor OJK Maluku, Jumat (13/9/2024).
Sesuai riset OJK Maluku, selain Malteng, kredit UMKM di Kota Ambon, juga tertinggi.”Kenapa Malteng dan Kota Ambon, kredit UMKM tertinggi karena dua kabupaten dan kota ini jaringan lembaga keuangan tersebar dan tersedia dua didaerah ini. Jadi memang banyak lembaga keuangan di Kota Ambon dan Malteng ketimbang kabupaten dan kota lain di Maluku,”terangnya.
Selain itu, tambah Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Muhammad Yusuf; sejumlah kabupaten dan kota lain di Maluku, kredit UMKM belum bergerak naik karena akses, geografis, dan infratruktur.
”Kenapa konsentrasi di Kota Ambon dan Malteng. Mengapa tidak tersebar di kabupaten dan kota lain, memang pergerakan barang dan jasa dominan di Ambon dan Malteng. Jadi memang konsentrasi perekonomian didua daerah ini sangat dominan. Kota Ambon sekitar 32 persen dan Malteng 21 persen. Jadi ada sekitar 50-an persen,”paparnya.
Untuk itu, lanjutnya, OJK Maluku Giatkan Edukasi Keuangan, Sasar Pelosok Desa. OJK Maluku bersama Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) terus aktif
menggencarkan edukasi keuangan guna meningkatkan literasi dan inklusi
keuangan di masyarakat.
“Upaya ini didorong oleh hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang menunjukkan tingkat literasi keuangan masih berada di angka 65,43 persen, sementara tingkat inklusi keuangan mencapai 75,02 persen pada tahun 2023,”bebernya.
Tak hanya itu, jelasnya, hingga medio Agustus 2024, berbagai kegiatan edukasi dan literasi telah dilaksanakan,
menjangkau 15.199 peserta dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, ibu
rumah tangga, pelaku UMKM, perempuan, nelayan, petani, peternak, penyandang
disabilitas, serta masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Sebagai langkah konkret, OJK meluncurkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) pada 22 Agustus 2024. Di Maluku, gerakan ini diimplementasikan melalui program GENCARKAN EDUKASIKU (Edukasi Keuangan Seluruh Desa/Kelurahan di Maluku). Program ini bertujuan membawa edukasi keuangan hingga ke pelosok desa di seluruh wilayah Maluku, termasuk menjangkau masyarakat di daerah 3T,”terangnya.
Hal ini, sebutnya, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti Lembaga Jasa Keuangan (LJK), Pemerintah Daerah, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
(TPAKD), dan berbagai pihak terkait, GENCARKAN EDUKASIKU diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam mewujudkan masyarakat Maluku yang melek finansial.
“Program ini diharapkan dapat menjangkau 118 kecamatan dan 1.248
desa/negeri/kelurahan di Maluku. Sebagai langkah awal, program percontohan
akan dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota pada triwulan IV tahun 2024,”harapnya.(DM-01)