Connect with us

Olahraga

Pengurus KONI Maluku Dinilai Tak “Becus” Urus Olahraga

Published

on

AMBON,DM.COM,-Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku, dinilai tidak becus atau tidak serius urus Olahraga didaerah ini. Akibatnya, ada cabang olahraga tidak maksimal mempersiapkan atlitnya menghadapi momen olahraga tingkat nasional maupun internasional.

Salah satunya, cabang olahraga Hapkido. Ini setelah para atlit Hapkido yang dipersiapkan hadapi Pra PON di Jogjakarta, selama beberapa bulan tidak pernah mendapat biaya makan dan minum dari KONI Provinsi Maluku.

“Pengurus KONI Maluku tidak serius atau tidak ada rasa peduli lebih, bahkan tidak punya hati untuk mengurus Olahraga di Maluku.
Kami dari cabor Hapkido Maluku prihatin dengan perilaku yang tidak membanggakan dari pengurus Harian KONI Maluku dalam menangani cabor pra-PON,”kata Sekretaris Hapkido Provinsi Maluku, Rhony Sapulette, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Senin (17/7/2023).

Sapulette yang juga Ketua Umum Advokat Siwalima ini mengaku, terkait persiapan atlit Hapkido, pihaknya sudah siapkan berbulan-bulan untuk mengikuti pra PON di Jogjakarra Rabu (19/7/2023) hingga Senin (24/7/2023). Namun, kesal dia, mereka selama ini tidak mendapat biaya makan dan minum selama para atlit dan pelatih latihan.

“Apalagi para atlit ini datang dari berbagai kabupaten dan kota di Maluku. Mereka datang ke Ambon untuk persiapan pra-PON dengan membiayai dirinya sendiri. Kemudian mereka hanya makan sekedar yang ada, kurangnya asupan makanan dan minuman bergizi untuk membantu kebugaran dan kekuatan serta ketahanan fisik mereka,”kesalnya

Tak hanya disitu, President JONG AMBON FC ini mengaku, para atlit dan pelatih pun tidak mendapatkan honor sebagaimana layaknya. “Ini akan berpengaruh pada atensitas mereka dan jauh dari harapan besar kita semua,”ingatnya.

Sementara itu, lanjut Sapulette yang juga Deputi Pimpinan Nasional Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Untuk Maluku dan Maluku Utara ini, Hapkido Provinsi Maluku, pernah mendapatkan 5 medali pada kejuaraan eksebisi PON Papua beberapa waktu lalu.”Kami yakin perilaku pengurus Harian KONI Provinsi Maluku, yang menangani cabor-cabor peserta pra-PON yang kurang mengenakan ini, kemungkinan tidak diketahui oleh Ketua KONI Provinsi Maluku, Murad Ismail, yang juga Gubernur Maluku, “tandasnya.

Untuk itu, ingat bakal calon anggota DPR RI periode 2024-2029 dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) untuk daerah pemilihan Maluku ini, pihaknya akan meminta auditor independen untuk melakukan audit keuangan dana KONI Provinsi Maluku, untuk pra-PON nanti. “Karena pengurus KONI Provinsi Maluku, sering bermasalah terkait dana penanganan kegiatan olahraga, seperti halnya pengalaman pada POPMAL yang lalu. Semua ini akan kami lakukan demi transparansi atas penggunaan anggaran yang sebenar-benarnya. Sehingga tidak mengecewakan para atlit dan pelatih dalam memperjuangkan harga diri Olahraga dari bumi raja-raja”pungkasnya.(DM-02

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *