Politik
“Tancap Gas” Lobi Pempus, Ini Tantangan LAWAMENA Bangun Maluku

AMBON,DM.COM,-Meski, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath, belum dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Periode 2025-2030,secara marathon mendatangi dan melobi sejumlah pihak di Jakarta, agar ikut membangun daerah ini lima tahun kedepan.
Namun, Lewerissa dan Vanath diakronim LAWAMENA, diingatkan untuk fokus memanilisir tindak pidana korupsi dan pengentasan kemiskinan di Maluku, lima tahun kedepan.
“LAWAMENA rencananya baru dilantik Presiden Prabowo, 6 Februari 2025 mendatang,”kata Wahada Mony
Co-Founder Maluku Riset Center (MRC), melalui keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Kamis (24/1/2025).
Namun, ingat dia, setelah ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, LAWAMENA mulai “tancap gas”
melakukan konsolidasi politik kebijakan bak “pesawat Jet” yang bergerak cepat.
” Lobi politik, jaringan dikonfirmasi, komunikasi level eksekutif pusat, begitu jelas terekam momentumnya,”terangnya.
Hal ini, menurut dia, pertanda baik. Sebab, LAWAMENA sudah curi star, sebelum memangku kekuasaan secara sah dan diakui publik.
Namun, ingat dia, sejatinya, ada 2 persoalan krusial yang menjadi bumerang di Maluku, yakni. Korupsi dan Kemiskinan. “Ini bukan perkara mudah, bagi LAWAMENA, harus banting setir, bergerak cepat, untuk menyelesaikan kedua masalah tersebut,”ingatnya.
Pasalnya, lambatnya pembangunan di Maluku, dampak krusiialnya juga karena Abuse of power (penyalahgunaan wewenang kekuasaan) didalamnya korupsi.
“Juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang masih kurang pro ke-rakyat. Membuat Maluku selalu mendapat rapor merah, sebagai daerah termiskin di Indonesia. Ini tamparan keras, buat Negeri Raja-Raja yang selalu diterima dari tahun ketahun. Artinya, belum ada pertumbuhan pembangunan yang signifikan, kesejahteraan sosial masyarakat masih dilevel minus. Maka tidak salah, kita terus menyandang status “Daerah Termiskin” di Indonesia,”tandasnya.
Kendati begitu, lanjutnya, LAWAMENA paling tidak sedikit memberi angin segar.”Jika lompatan kerja kerja politik, sudah dilakukan jauh jauh hari. Berarti ada keinginan kuat, Political wiill dan trust ingin dibangun di Maluku kearah yang lebih baik,”sebutnya.
Untuk itu, ingat dia, sekitar 1.925.301 jiwa
menaruh banyak cita dan ekspektasi. Hal ini agar Lawamena mampu mengeluarkan sekelumit problem akut yang ada di Maluku.
Selain itu, kebijakan diberbagai sektor vital yang menjadi arah perjuangan, KKP, Hukum, Korupsi, kesejahteraan sosial, konflik sektarian, pembangunan daerah terpencil.” Juga kita tidak lupa dengan harapan masyarakat Maluku soal ANP, LIN Maupun Provinsi Kepulauan,”paparnya.
“Ini tugas berat buat LAWAMENA. Dengan energi dan fondasi kekuasaan yang sudah dimiliki baik Hendrik maupun Vanath. Maka akan ada perubahan yang siap dinantikan oleh seluruh masyarakat Maluku,”pungkasnya.(DM-04)
